Garut – Staff Perusahaaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) Dede Komara mengatakan meskipun sedang over supply, pihaknya tetap siap untuk mendukung Pemerintah untuk Zero Emisi pada tahun 2060 mendatang.
Dede mengatakan selain untuk mendukung Pemerintah untuk Zero Emisi, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ini pun sebagai bentuk perubahan gaya hidup masyarakat yang sedikit demi sedikit beralih ke kendaraan listrik.
Di Jabar sendiri, sudah terdapat ratusan SPKLU yang sudah dipasang dan sudah dipakai oleh masyarakat untuk mengisi daya kendaraannya.
Baca Juga:Resonator Adalah? Definisi, Fungsi dan Jika Tidak Digunakan Pada MobilBRI Peduli Bantu Pemulihan Pasca Gempa Cianjur, Posko Terus Layani Masyarakat
“Di Jawa Barat itu sudah 110 titik (SPKLU), di Kantor Bupati (Garut) sendiri sengaja kita pasang. Di Istana Bogor juga dipasang. Di Garut sendiri ada 6 titik,” kata Dede pada hari Kamis (8/12/2022).
Dia mengatakan, rata – rata titik SPKLU yang berada di Jabar sendiri bertempat di Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Di Seluruh Jabar.
Dan SPKLU yang sudah terpasang di Seluruh Jabar ini sudah Fast Charging, yang tentunya pengisian daya kendaraan akan cepat.
“Allhamdulillah nanti juga kita mendapat 4 bantuan dari G20, itu sudah Ultra Fast Charging. Dan Garut mendapatkan 1 (SPKLU),” katanya.
Dan rencananya, pihaknya akan memasang SPKLU di wilayah Kecamatan Limbangan, karena banyaknya kendaraan yang hilir mudik melewati jalan tersebut.
“Kita sudah support, di beberapa titik Rest Area itu sudah banyak. Asal mampir saja ke Kantor PLN, dimanapun itu pasti ada,” katanya.
Untuk kekuatan pengisian dayanya, dia mengatakan untuk SPKLU yang bertipe Fast Charging bisa mengisi kendaraan sampai full selama 1 jam.
Baca Juga:BRI Mencari Digital Talent Terbaik, Bersama Menuju Perusahaan Kelas DuniaBRI Rampungkan 54,5% Restrukturisasi Kredit Covid-19
Dan untuk pengisian kendaraan listrik, pihak PLN mematok harga sebesar sekitar Rp. 1.600 per kWh nya.
“Jadi, perbandingannya begini, kalau 1 liter sama dengan 1 kWh, dari sisi bensin kan 10 ribu per liter. Kita lebih hemat sekitar 1.400 rupiah,” katanya.(cat)
lihat juga channel youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=QSpKnDEL4xE