Ada Sekolah Tukang Cukur di Garut
Daerah kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut menjadi penghasil tenaga Tukang Cukur handal yang sudah diakui kompetensinya untuk kalangan bawah, menengah bahkan kalangan elit.
Sehingga bukan hal yang aneh jika Banyuresmi dinilai sebagai pabriknya tukang cukur handal di Garut bahkan di Indonesia. kompetensinya diakui banyak kalangan.
Karena kompetensinya itu, mulai dari Presiden, Kapolri, hingga Artis tidak sungkan untuk menggunakan jasa tukang cukur yang berasal dari Banyuresmi.
Baca Juga:5 Medali Porprov Jabar Sudah Diperoleh Tim E-Sport GarutBawaslu Ingatkan Regulasi Pemilu, ASN Jangan Ikut Politik Praktis
Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo menjadi diantara tokoh yang pernah dan terbilang sering menggunakan jasa cukur dari Tukang yang berasal dari Banyuresmi.
Jumadi menjadi salah satu penyedia jasa cukur rambut yang biasa dipakai Presiden Joko Widodo.
Bahkan saking menaruh perhatiannya terhadap Tukang Cukur asal Banyuresmi, Presiden Joko Widodo sampai membuatkan perumahan khusus tukang cukur di Banyuresmi.
Rumah hunian yang diperuntukan bagi Tukang Cukur itu berada tidak jauh dari Situ Bagendit, tempat wisata legendaris di Kabupaten Garut.
Keahlian tukang cukur di Banyuresmi ini sudah turun temurun sejak dulu, sehingga saat ini terus bermunculan para ahli tukang cukur.
Generasi penerus yang menggeluti jasa rombak gaya rambut itu tidak pernah terputus.
Bahkan saat ini, di Kawasan Banyuresmi sendiri banyak warganya yang membuka pelatihan atau sekolah cukur rambut.
Baca Juga:Smartfren Perkuat Layanan Telekomunikasi di Bali untuk Sukseskan KTT G20Promo JCO Khusus 14 – 20 November 2022, Buruan Belanja 1 Box Jpops DIY plus 1/2 Dzn Donuts
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman pernah menyampaikan Tukang Pangkas Rambut atau Tukang Cukur ini menjadi bagian identitas dari Kawasan Banyuresmi.
Helmi juga berharap, untuk mempertahankan kualitas tukang cukur dan semakin percaya orang luar ke para penyedia jasa asal Garut, dirinya mengusulkan agar dilahirkannya kode etik tukang cukur.
Ia melihat, sudah saatnya membuat kode etik, terlebih profesi ini memiliki organisasi profesi, sehingga keberadaannya bisa lebih profesional.
“Kita harus bangga karena ini adalah profesi, karena ini adalah hal yang tentu tinggal nanti dibikin aja kayak kode etiknya, karena organisasi profesi itu harus ada kode etik,” kata Helmi.