Kata Toru, melalui gerak aktif ADB dan pemerintah Indonesia, isu soal transisi energi bisa menjamur di masyarakat.
Ia juga sepakat bahwa dalam menuju lingkungan dan iklim yang lebih baik membutuhkan keterlibatan masyarakat.
Di sisi lain, perusahaan data dan web services terbesar di dunia asal Amerika, Amazon Web Services Inc menilai iklim investasi khususnya di sektor energi terbarukan Indonesia makin menarik.
Baca Juga:Bripka RR Sampaikan Duka Cita ke Keluarga Brigadir J di PersidanganNama-Nama Korban Tabrak Lari di Jalan Urug Kawalu Tasik Tadi Malam, Kondisinya Patah Tulang
Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk bisa menjadi industri yang berbasis energi bersih.
APAC Head of Energy & Environment Policy Amazon Web Services Ken Haig juga menjelaskan saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pengembangan EBT yang besar.
Apalagi, menurut Ken Haig, Indonesia saat ini memiliki instrumen investasi yang memungkinkan keterlibatan sektor privat untuk ikut berinvestasi dalam mempercepat terwujudnya energi bersih.
“Ini adalah kesempatan yang luar biasa, meski memang ada beberapa kebijakan dan regulasi yang perlu dikembangkan sehingga memudahkan investasi masuk,” ujar Ken Haig. (Fin.co.id/pkl/Rendi)