BANDUNG – Beberapa hari lalu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa barat telah merilis perkiraan cuaca untuk bulan ini yang akan mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga berpotensi terjadinya bencana hidrometeorlogi, karenanya Pemprov Jabar menerapkan siaga satu bencana untuk mengantisipasinya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menerapkan status siaga satu terhadap kebencanaan
“Memang ini sudah musimnya, setahun ada kurang lebih 2.000 kebencanaan, BPBD se Jabar juga sedang siaga satu. Contohnya ada longsor dan ada meninggal juga itu sudah ditangani, di lapangan mitigasi mitigasi bencana juga sedang dilakukan. Semua relawan kebencanaan juga sudah siaga satu,”kata pria yang kerap disapa kang Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung. Rabu (14/9).
Baca Juga:Satu Tahun Holding Ultra Mikro, Tingkatkan Kesejahteraan dan Percepat Inklusi KeuanganRidwan Kamil Berharap Pramuka jadi Benteng Anak Muda di Masa Depan
Selain telah menerapkan status siaga satu, Emil juga meminta kepada masyarakat untuk aktif dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mengetahui jika nantinya akan terjadinya potensi bencana.
“Kita perintahkan aktif di WhatsApp grup (sosial media). Jadi budaya mengecek cuaca sekarang harus jadi kebiasaan. Biasanya orang kita hanya menganggap kemarau hujan, kemarau hujan kalo orang luar negeri tiap hari cek cuaca,” ungkapnya
Meski begitu, ia menuturkan bencana yang diakibatkan oleh cuaca buruk di Jawa Barat terbilang mengalami penurunan dari periode September tahun lalu.
“Sampai ke hari ini jumlahnya (bencana alam) lebih sedikit dari tahun lalu. per September jika dibandingkan. Mudah-mudahan sampai Desember gak ada yang lebih parah lagi,” imbuhnya
Selain soal bencana, Emil juga mengatakan bahwa dengan masuknya musim penghujan saat ini, penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) juga telah menjadi antensi. Sebab dia melanjutkan, Tingkat fatalitas dari kasus DBD selalu menjadi fluktuatif.
“Sehingga kita imbau kepada masyarakat jika butuh fogging bisa lapor ke kami (pemprov Jabar), nanti kami ada gerakan memfogging ke wilayah-wilayah yang diduga punya tingkat DBD cukup tinggi,” pungkasnya