JAKARTA, – Beberapa waktu lalu sempat beredar grafik Konsorsium 303 yang mencatut nama mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Grafik tersebut mendadak muncul di tengah upaya Polri sedang mengusut pembunuhan Brigadir J.
Dalam grafik itu ada sejumlah nama Kapolda yang diduga terima setoran dana setiap tahunnya dengan jumlah fantastis.
Baca Juga:Chelsea Tumbang Lawan Zagreb Laga Perdana Champions LeagueAyah Fasya Bocah Tanpa Anus Kebingungan Lagi Cari Ongkos
Tak berselang lama, ada grafik baru lainnya yang juga ‘menyeret’ nama Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.
Publik menduga munculnya grafik lain yang mencatut nama Komjen Agus merupakan bentuk adu domba, mengingat Jenderal Bintang 3 itu sedang berupaya mengungkap kasus.
Jenderal bintang 3 itu diduga jadi beking judi di wilayah Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Tak hanya itu, Komjen Agus juga disebut menerima setoran dari bos judi online kelompok Medan, Apin BK dan Asiang alias Rusli Ali.
Terkait hal ini siapa sebenarnya yang menyebarkan grafik ‘panas’ di tengah pengungkapan fakta pembunuhan Brigadir J?
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Dittipidsiber Bareskrim Polri akan mendalami penyebaran terkait dokumen konsorsium 303.
‘Nanti biar didalami sama Ditipidsiber,” kata Kadiv Humas Polri, kepada wartawan, dilansir Disway.id Sabtu 20 Agustus 2022.
Baca Juga:Rumah Warga Desa Cintadamai Ludes Terbakar, Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Bantu Koordinasi ke Dinas TerkaitGMNI Garut Sebut Kenaikan BBM Tak Berpihak ke Masyarakat Kecil
Pihaknya juga menegaskan bahwa di samping adanya peredaran dokumen itu, kepolisian sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga akan mengusut tuntas segala hal terkait judi, premanisme dan narkoba.
“Paket (judi, premanisme, dan narkoba) sikat terus tanpa pandang bulu. Itu komitmen Polri dari dahulu,” ujar mantan Kapolda Kalteng itu.
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan juga ssempat menyoroti persoalan grafik Konsorsium 303.
Hal ini diungkapkan Arteria Dahlan saat Rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Gedung Nusantara II, Rabu 24 Agustus 2022.
“Saya sangat sedih, geram, dan marah, orang bicara seenaknya ugal-ugalan tidak fokus lagi pada kematian Yosua saat ini,” ujarnya.
“Bahkan cenderung penasehat hukum atau apanya itu sudah tidak bicara Yosua, bicaranya 303, bicaranya mafia tambang, bicaranya ngadu domba Mas Agus sama Sambo, ini harus ada yang mengkoreksi. Jangan dibiarkan hancur kita pak,” lanjutnya.