CIREBON – Kantor OJK Cirebon bersama OJK Institute menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema, Akselerasi Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan melalui Inovasi Keuangan Digital (IKD), kemarin (25/7).
Bertempat di Kantor OJK Cirebon, acara ini sebagai bentuk komitmen atas upaya peningkatan inklusi keuangan melalui penetrasi digitalisasi keuangan kepada lembaga jasa keuangan, terutama BPR di wilayah Ciayumajakuning.
Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution menuturkan, potensi BPR di Ciayumajakuning dalam pemanfaatan digitalisasi keuangan, sangat besar. Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup stabil, jaringan kantor BPR yang menyebar di setiap kabupaten/kota, dan market share mencapai 14,8% dari aset BPR dalam skala Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Budaya Kerja yang Positif Indosat Ooredoo HutchisonRebutan Pacar! Pipi Gadis ABG Disobek Temannya Sendiri Menggunakan Senjata Tajam
Salah satu pemanfaatan digitalisasi yang telah diimplementasikan adalah, agen laku pandai dengan tujuan untuk menjembatani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau oleh perbankan, namun memiliki kemampuan dalam melakukan transaksi perbankan.
“Saat ini juga, telah ada beberapa BPR yang menjalin kerja sama dengan fintech lending. Sehingga, langkah kolaborasi antar lembaga jasa keuangan harus semakin diperkuat,” tuturnya.
OJK senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai digitalisasi keuangan. Kehadiran IKD bukan untuk mendisrupsi pasar, namun untuk menghasilkan sinergi dan kolaborasi baik dari sisi pendanaan, aspek pembiayaan, maupun pendampingan bagi pelaku usaha UMKM di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
IKD merupakan aktivitas pembaruan proses bisnis, model bisnis, dan instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah baru di sektor jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital.
Dengan demikian, digitalisasi keuangan mampu mentransformsikan pelayanan jasa keuangan menjadi lebih cepat, mudah, dan murah karena nir-fraksi waktu, ruang, dan wilayah.
Kerja sama antara BPR dengan fintech lending yang telah terjalin dapat semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan kluster IKD lainnya. Karena, digitalisasi akan terus berkembang dengan berbagai karakteristik dan nilai tambah berupa kemudahan yang ditawarkan.
Namun, kluster e-KYC (Electronic Know Your Customer) merupakan yang utama karena merupakan saringan pertama mengetahui karakteristik dan kapasitas calon nasabah yang berguna sebagai informasi awal bagi pengujian kelayakan suatu kredit.