“Oleh karena itu kita berupaya agar kondisi mangrove bisa semakin kuat,” tegasnya.
Menurutnya, penanggulangan kerusakan hutan mangrove sejalan dengan arahan dari Presiden RI.
Untuk mengatasi permasalahan mangrove di Jawa Barat, Prima pun mengajak agar upaya tersebut juga harus ada sinergi dan kepedulian dari masyarakat dan komunitas.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Mendorong Agar Lulusan SMA-SMK Meningkatkan Kualitas dan Berdaya SaingDadan Hidayatullah Dorong PPDB di Jabar Bisa Lebih Berkualitas
Khusus di DLH Jawa Barat tambah Prima, ada bidang bidang konservasi sumber daya alam yang akan menangani masalah kerusakan mangrove.
“Kami juga memiliki output taman keanekaragaman hayati. Target kami, di seluruh kabupaten kota punya. Kita akan coba menyasar taman ini ke sisi mangrove nya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wanadri Tri Wahyu menyebut sekitar 190 hektare hutan mangrove di Desa Mayangan, Kabupaten Subang, yang dijadikan model penelitian pihaknya terkait penanggulangan kerusakan mangrove di Jawa Barat.
Pasalnya kata Wahyu, penanaman mangrove tak bisa dilakukan sepanjang tahun melainkan ada waktu tertentu.
“Kami mencoba membuat sebuah model baik itu penelitian sampai penanaman mangrove,” kata Wahyu.
Berdasarkan data Wanadri, abrasi air laut juga semakin naik, dan menumpuk karena mangrove tidak ada. Beberapa daerah pesisir pun sudah hilang dan teredam rob.
Untuk itu kata Wahyu, hutan mangrove nantinya memiliki banyak fungsi, salahsatunya menjadi penahan. (***)