GARUT – Menjelang hari raya Idul Adha biasanya akan ada kenaikan harga kebutuhan pokok (sembako). Kepala Dinas Perindag ESDM Kabupaten Garut (Kadisperindag), Nia Gania Karyana menyebut bahwa kenaikan itu biasanya akan terjadi 2 hari menjelang idul adha dan 2 hari setelah idul adha.
Namun demikian, Nia melihat sampai sekarang ini belum telihat permintaan barang yang signifikan. Permintaan di pasar masih normal-normal saja.
Selain tingginya permintaan, naik atau turunnya harga di pasar juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan barang dari sektor hulu.
Baca Juga:Nikita Mirzani Diperiksa Polres Serang Kota Selama 4 JamWaketum MUI Minta Masalah Nasi Uduk Babi Jangan Dibiarkan Menjalar
Misalnya untuk komoditas daging ayam, kenaikan bisa saja dipicu karena supply dari peternak banyak sehingga menyeabkan harga kembali turun. Artinya menurut Nia, mekanisme pasar sangat menentukan harga.
Dalam hal ini kata Nia, intervensi Pemerintah juga sangat diperlukan untuk menstabilkan harga yang nantinya berpengaruh terhadap inflasi.
Dan kerja itu tidak hanya tugas dari Dinas Perindah ESDM saja, melainkan tugas semua instansi terkait.
” Tidak hanya tugas Indang dalam menyediakan bahan pokok dan menstabilkan harga barang tetapi ada instansi lain yang harus interpensi yaitu SKPD yang menjadi sektor budidayanya,” ujar Nia, Kamis (16/6).
Lebih jauh, Nia pun menjelaskan, di pasar itu ada beberapa produk barang pertanian dan perkebunan. Itu juga tergantung dari produksi budidaya. Dalam hal ini iklim juga sangat mempengaruhi terhadap ketersediaan barang di pasar nantinya.
Dalam arti jika melihat kondisi cuaca yang intensitas hujan tinggi, ini juga bisa berpengaruh terhadap budidaya sayuran dan komoditas lainnya. Yang berujung terhadap ketersediaan di pasar.(fit)