CIAMIS – Korban kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Pari-Ciamis menjadi 4 orang meninggal.
Kapolsek Panumbangan Iptu H Ajat Rudyatun menyebutkan, dari keempat korban meninggal, tiga di antaranya warga Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis. Sedangkan satu korban meninggal merupakan peziarah dari Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Identitas ketiga korban meninggal warga Payungsari antara lain; Suhada, Enok dan Faisal. Sedangkan satu korban meninggal dunia dari peziarah dan identitasnya masih didata.
Baca Juga:Harga Minyak Goreng Dipastikan 14 Ribu per Liter, Begini Kata Presiden JokowiPemerintah Sudah Umumkan Peserta Lolos Kartu Prakerja Gelombang 29
Kronologi kecelakaan tersebut, menurut kapolsek, Bus Pariwisata Pandawa, yang mengangkut peziarah dari Balaraja Kabupaten Tanggerang, melewati jalan menurun dari arah Panjalu –Jalan Raya Panjalu, Dusun Pari, Desa Payungsari Kecamatan Panumbangan– ke Ciamis.
“Nah mobil tersebut diduga alami rem blong saat di turunan di Dusun Pari sehingga alami kecelakaan menabrak beberapa kendaraan hingga rumah,” papar Iptu H Ajat Rudyatun, Sabtu (21/5/2022).
Mobil kemudian meluncur dan menabrak satu unit mobil yang sedang di bengkel, satu unit mobil bak dan unit mobil jenis Jeep di jalan raya, tiga motor dan satu rumah.
Hasil pendataan, korban yang telah terdata diantaranya di Puskesmas Payungsari ada 18 orang. Para korban luka 16 orang dan korban meninggal dunia 2 orang.
Adapun di Puskesmas Panjalu, korban luka-luka 23 dan satu diantaranya meninggal dunia.
Sementara korban yang dirujuk ke RSUD Ciamis ada 6 orang. Mereka terdiri korban luka-luka 5 orang dan korban meninggal dunia 1 orang.
“Jadi totalnya yang kita data itu ada empat orang yang meninggal dunia dalam kejadian kecelakaan tersebut,” ujar Iptu H Ajat Rudyatun.
Baca Juga:Puncak HUT Bank BJB ke-61: Launching New Experience DIGI By Bank BJB Menuju SuperappsKecelakaan Maut di Ciamis, Mobil Bus Tabrak Rumah
Data-data tersebut, kata Iptu H Ajat Rudyatun, merupakan data resmi dari kepolisian Polsek Panumbangan, Polres Ciamis.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan data sembarangan.
“Upaya kami saat ini terus mendata serta nama-namanya lagi kita susun, termasuk kerugian dan sebagainya,” ujarnya Sabtu malam. (isr/Radar Tasik)