UKRAINA – Pangkalan militer Ukraina yang berada di wilayah barat Ukraina, Lviv hancur setelah rudal rusia menghantam Minggu 15 Mei 2022.
Total ada 4 rudal Rusia yang diluncurkan tersebut menghancurkan infrastruktur militer di wilayah Lviv bagian barat. Situasi dan kondisi saat ini masih mencekam.
Komando udara Barat angkatan udara Ukraina membenarkan hal ini. Peristiwa ini juga menjadi tanda bahwa korban jiwa berjatuhan di wilayah tersebut.
Baca Juga:Digaji Rp 250 Ribu, Pak Guru Ribut Lumajang kok Mau Jadi Guru?Jurnalis Belanda Mencari Orang Tua Kandungnya di Indonesia
“Dua dari rudal itu hancur sebelum mengenai sasaran,” kata pihak angkatan udara Ukraina dilansir Disway.id dari Reuters.
Gubernur wilayah itu Maxim Kozitsky menyebut objek vital pertahanan militer Ukraina hancur total. “Kami belum mendapat informasi berapa jumlah korban jiwa. Karena sejauh ini belum ada bantuan medis yang datang,” terangnya.
Sebelum 4 rudal melesat Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pesan bernada ancaman yang ditujukan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinisto.
Putin meminta Finlandia untuk netral apalagi jika nekat bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Cara itu diklaim Putin sebagai langkah keliru dan dapat merusak hubungan kedua negara.
Dengan bergabung dengan NATO, Rusia menilai Finlandia telah mencoba memberikan ancaman bagi Rusia.
“Kami jelas sudah mengingatkan, ada konsekuensi yang harus diterima,” kata Putin dalam penjelasan Kentor Berita Kremlin.
Menanggapi pernyataan Putin, Pemerintah Finlandia menyebut tuntutan Rusia pada akhir 2021 yang bertujuan mencegah negara-negara bergabung dengan NATO adalah hal yang salah.
Baca Juga:Garut Menjadi Percontohan Pemasaran Hasil PerikananIni Dia Motor Warga Garut yang Dibegal di Siang Hari
Finlandia selalu mengutamakan hubungan baik dengan negara tetangganya tak terkecuali, Rusia.
Rencana keanggotaan Finlandia diperkirakan akan diikuti dengan langkah serupa oleh Swedia.
Perluasan keanggotaan NATO ke negara-negara perbatasan dengan Rusia selama ini ditentang oleh Putin dan menjadi alasannya dalam melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.(Disway)