GARUT – Belasan meter tembok penahan tanah (TPT) selokan Cibudug di Sindangsingkir Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Garut mengalami ambrol.
” Belasan TPT selokan Cibudug ambrol, akibat diguyur hujan deras. Sebelumnya, puluhan meter TPT sebelah kiri sudah ambrol. Entah siapa yang bertanggungjawab memperbaiki TPT ambrol,” kata Agus pemilik kolam air deras warga Sindangsingkir.
Tak menutup kemungkinan TPT ambrol bertambah luas. Bongkahan TPT ambrol yang menghalangi air mengalir, belum diangkat.
Baca Juga:Jalan Garut Sebagian Sudah Mulus Ketika Mudik, Pembangunan Diharapkan BerlanjutKredit Kecil dan Menengah BRI Bertumbuh, Dorong Ekonomi Lebih Bergairah
Menurutnya, air selokan Cibudug mulai Sindangsingkir hingga Cilespar Desa Karyasari Kecamatan Banyuresmi, tak bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah.Karena posisi selokan berada di bawah sawah.
Air selokan Cibudug dari Buk Sindangsingkir, dialirkan melalui irigasi sekunder untuk mengairi sawah dan kolam di Cimareme. Irigasi sekunder dekat Buk pun temboknya ada yang ambrol.
Di sisi lain air selokan Cibudug yang berujung di Cilespar, rencananya akan dimanfaatkan oleh warga Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu untuk memenuhi kebutuhan pengairan sawah dan kolam.
Kades Kertajaya Tatan Asmara menuturkan, air selokan Cibudug yang berujung di Cikespar terbuang percuma ke Sungai Cimanuk. Debet air cukup besar itu, akan dimanfaatkan untuk mrngairi sawah dan kolam di Desa Kertajaya. Pihak dari Dinas PUPR sudah melakukan survey.
Tekhnik pemanfaatan air, di Cikespar harus dibuat bendung. Air bisa ditarik menggunakan tekhnologi ke bak penampungan di Pasirmalaka.Lalu air di bak penampungan didustribusikan untuk mengairi sawah dan kolam.
Air selokan Cibudug, belum pernah mengering karena debet airnya besar dan hanya sebagian kecil yang memanfaatkan air selokan itu. (pap)