GARUT – Nining dan suaminya Enjang bermaksud bersilaturahmi kepada mertuanya Hendra di Kampung Cibungur RT 02 RW 10 Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Selasa malam (3/5).
Mereka berangkat dari Serang Provinsi Banten naik bus. Keluarga Hendra menjemputnya di Limbangan.
Sesampainya di rumah Hendra, Nining izin ke kamar mandi. Tak disangka Nining malah pingsan.
Baca Juga:Digital Banking BRImo Berkontribusi Kurangi Emisi dan Penggunaan KertasPastikan Arus Mudik Lancar, Polsek Bayongbong Siagakan Personel di Pos Gatur
Keluarga Hendra berupaya menghubungi perawat yang piket di UPT Puskesmas Leuwigoong agar mau dipanggil untuk memeriksa kesehatan Nining.Namun perawat tak bersedia karena sedang piket.
Melihat kondisi Nining tak sadarkan diri lebih dari satu jam, Nining dibawa ke UGD Puskesmas DTP Limbangan menggunakan ambulans Desa Sindangsari.
Setelah diperiksa dokter di UGD Puskesmas Limbangan, Nining dinyatakan sudah meninggal dunia. Jenazahnya dibawa pulang ke rumah mertuanya menggunakan ambulans yang sama.
Ketua RT Usman dan Ketua RW Uban, ikut memfasilitasi penggunaan ambulans desa. Setelah dipulasara sesuai kesepakatan keluarga, jenazah Nining dibawa ke rumah duka ke Serang Banten pada Rabu pukul 03.00 (4/5) menggunakan ambulans Desa Sindangsari. Jenazah almarhumah dimakamkan di Serang Provinsi Banten.
Meninggal mendadaknya Nining , mengejutkan suami dan mertuanya serta warga setempat. Pingsannya Nining hingga meninggal dunia duduga kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Serang Banten ke Leuwigoong, Garut.(pap)