GARUT – PT KAI akan menyiapkan dua rangkaian gerbong perjalanan yakni KA Cibatuan dan Cikuray, untuk melayani masyarakat Garut yang berangkat dan menuju Stasiun Garut. Tarif yang dikenakan pun cukup murah.
Harga tiket tersebut untuk KA Cikuray jurusan Garut- Pasar Senen Jakarta, tiket dijual seharga Rp 44 ribu, sementara KA Cibatuan yang melintasi Garut, Cibatu hingga Purwakarta Rp 14 ribu.
Dalam kesempatan peresmian yang dilakukan hari ini (24/3) Dirut PT KAI juga tak mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Dan menurutnya kehadiran kereta api ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah kesulitan masyarakat.
Baca Juga:Kereta Api Garut Akhirnya Diresmikan, Menteri BUMN dan Menhub Wakili PresidenPabrik Tahu di Leuwigoong Tetap Berproduksi
“Terima kasih telah diberikan PSO, ini bentuk wujud pemerintah hadir di tengah masyarakat, meskipun dalam keadaan sulit,” ucap Dirut KAI Didiek Hartantyo di Stasiun Garut, Kamis (24/3/2022).
Tak hanya itu, kata Didiek, proses pembangunan reaktivasi kereta api Garut mampu menghadirkan ragam fasilitas publik yang baik, mulai dari pembangunan masjid jami Al-Barru yang berada di Stasiun Garut dan Cibatu. Termasuk juga mempertahankan bangunan lama peninggalan tempo dulu di stasiun Garut sebagai bangunan bersejarah.
“Kami juga melakukan penanaman hingga 83 pohon di sekitar stasiun, termasuk penggunaan energi terbarukan dengan penanaman panel surya berkapasitas 63 kw di Stasiun Garut,” ucap Didiek.
Reaktivasi jalur kereta api Garut berlangsung sukses dan selesai tepat waktu, Dalam proses pembangunan reaktivasi jalur kereta Garut – Cibatu itu, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran hingga Rp 352 miliar, yang diperuntukan untuk pembangunan kembali jalur sepanjang 19,21 km, serta pembangunan fasilitas lain.
Saat ini ada 3 stasiun yang berhasil dibangun mulai Stasiun Garut, Stasiun wanaraja dan pasir jengkol. Selama proses reaktivasi berlangsung ada sekitar 1977 bangunan permanen dan semi permanen yang dibongkar dengan total 911 kepala keluarga (KK) yang terdampak.(fit)