Radar Garut – Menjelang bulan suci Ramadan pasti banyak buah kurma yang dihidangkan saat berbuka puasa dan sahur. Karena hampir semua umat muslim gemar mengonsumsi kurma.
Dan di bulan Ramadan buah kurma akan menjadi salah satu primadonanya dalam menu berbuka puasa, anak kecil dan orang dewasa pasti akan mengonsumsi buah kurma.
Rasa yang manis dan khas buah kurma terasa nikmat saat disantap. Apalagi buah kurma sendiri sudah menjadi makanan yang tertera dalam sunnah Rasulullah SAW ketika berbuka.
Baca Juga:Persiapan Operasi Ketupat, Sejumlah Ruas Jalan di Garut Harus DiperbaikiMengonsumsi Narkoba Jenis Ganja, Musisi RS dari Band G Diamankan Polisi
Namun, berbeda jika yang mengonsumsi adalah pasien atau penderita diabetes. aman atau bahaya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Efek mengonsumsi kurma untuk pasien diabetes
Mengatur asupan nutrisi merupakan langkah penting dalam menjalani gaya hidup sehat bagi pasien diabetes.
Pasalnya, setiap makanan yang dikonsumsi bisa memengaruhi kadar gula darah, apalagi makanan manis.
Sekalipun dikenal sebagai buah yang berkhasiat, kurma memiliki rasa yang sangat manis sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan gula darah pasien diabetes.
Rasa manis pada kurma berasal dari kandungan gula alaminya yaitu fruktosa. Nah, kurma yang biasanya dikonsumsi adalah buah kurma yang telah dikeringkan.
Proses pengeringan buah bisa membuat rasa buah semakin manis karena meningkatkan kandungan kalori dan karbohidrat dalam bentuk gula pada kurma.
Satu buah kurma kering (24 gram) mengandung setidaknya 67 kalori dan 18 gram karbohidrat. Kandungan karbohidrat ini yang nantinya akan memengaruhi kenaikan kadar gula darah.
Baca Juga:Satu Keluarga dan Baby Sitter Tewas Mengenaskan Kesetrum di Kamar MandiKejam! Seorang Ibu Nekat Gorok Tiga Anak Kandungnya, Begini Alasannya
Jika pasien diabetes mengonsumsi kurma dalam jumlah besar, kadar gula darah tentunya bisa melonjak naik.
Akan tetapi, kurma termasuk buah yang memiliki nilai indeks glikemik (GI) yang rendah. Indeks glikemik menunjukkan kemampuan suatu makanan untuk meningkatkan gula darah.
Makanan dengan GI yang tinggi bisa lebih cepat menaikkan gula darah. Sebaliknya, nilai GI yang rendah menunjukkan makanan tersebut lebih lambat memengaruhi gula darah.
Artinya, mengonsumsi kurma dalam batas yang wajar dan disesuaikan dengan kebutuhan karbohidrat harian pasien diabetes tetap diperbolehkan.