Pemerintah Indonesia diminta terus mendorong jalur diplomasi guna menengahi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Posisi Indonesia sebagai tuan rumah dan Presidensi G20 dapat menjadi momentum, guna mencegah efek buruk akibat perang tersebut.
“Karena itu, kita terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk melakukan jalur diplomasi, karena (perang) ini menyangkut ekonomi dan perdagangan dunia. Jadi, jangan sampai spillover effect yang memicu pula negara-negara lain contohnya misalnya Tiongkok dengan Taiwan,” kata Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno kepada wartawan, Jumat (4/3).
Baca Juga:Serangan Rusia Hantam PLTN di Ukraina, Menteri Luar Negeri: Potensi Bencana Nuklir Jika Sampai MeledakMengunyah Permen Karet Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Dave menuturkan, spillover effect adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu peristiwa di suatu negara terhadap ekonomi negara lainnya.
Dave memahami, bahwa G20 lebih menekankan pada persoalan ekonomi dan keuangan.
Sementara persoalan perang tersebut lebih kepada persoalan politik dan diplomasi internasional.
Namun, Dave menilai tidak ada salahnya jika Indonesia sebagai tuan rumah membahas dan menaikkan persoalan invasi ini untuk melihat komitmen dari negara-negara G20 ini seperti apa dukungannya terhadap Ukraina.
Politikus Golkar ini pun meminta, peran sentral dalam mengingatkan negara-negara sahabat agar jangan sampai perang Rusia dengan Ukraina menjadi sebab invasi lainnya.
“Karena banyak kekhawatiran kalau Rusia lakukan agresi militer lebih luas akan memicu Perang Dunia III.
Rusia memiliki kemampuan untuk melakukan serangan balik yang mematikan bagi negara-negara yang intervensi kebijakannya tersebut,” ujar Dave menandaskan.(jp)