Ini Bahayanya Jika Makanan Telah Dihinggapi Lalat

Ini Bahayanya Jika Makanan Telah Dihinggapi Lalat
Foto: Pixabay
0 Komentar

Radar Garut – Lalat rumah (housefly), spesies yang banyak tersebar di seluruh penjuru dunia, ditemukan memiliki 351 jenis bakteri. Sementara lalat hijau (blowfly) yang banyak dijumpai di iklim hangat, membawa 316 bakteri. Peneliti menjelaskan, lalat mengambil bakteri-bakteri tersebut dari feses dan bahan organik yang membusuk.

Faktanya, 1 ekor lalat bisa membawa sekitar 300 lebih jenis virus, bakteri, dan parasit penyebab penyakit.

Kebanyakan bakteri dan kuman penyakit berada pada sayap dan kaki-kaki lalat. Jadi, hanya dengan hinggap barang 1-2 detik, makanan sudah terkontaminasi kuman penyakit.

Baca Juga:Punya Kebiasaan Minum Sambil Berdiri? Jangan Anggap Sepele Dampak BuruknyaLonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Begini Kata Airlangga

Lalat di area urban diketahui membawa lebih banyak bakteri daripada di daerah pedesaan. Atas alasan ini, para peneliti menganjurkan orang untuk tidak makan di taman-taman kota. Misalnya, saat piknik.

Para peneliti dari Penn State Elberly College di Amerika Serikat menemukan bahwa lalat dapat menyebarkan Salmonella, E. coli, dan bakteri lainnya pada makanan. Mikroorganisme tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit, terutama pada saluran pencernaan.

Ini bahaya yang mengintai ketika Anda mengonsumsi makanan yang dihinggapi lalat.

1. Mulas

Anda yang jajan sembarangan atau memakan makanan yang sudah terkontaminasi dengan lalat ini akan menyebabkan rasa mulas. Hal ini bisa terjadi jika Anda memiliki organ pencernaan yang sensitif.

2. Hepatitis A

Bahaya lalat selanjutnya adalah akan menyebabkan penyakit hepatitis A, hal itu dikarenakan di kaki lalat mampu menyebarkan virus hepatitis A. Selain itu virus juga akan disebarkan di sayap lalat dimana hanya dalam waktu 1-2 detik saja virus tersebut akan berpindah ke makanan yang dihinggapinya.

Kuman dan virus ini hanya bisa bertahan beberapa jam saja di permukaan makanan, namun saat Anda langsung melahapnya virus ini akan cepat berkembang biak dan menyebabkannya menjadi infeksi.

3. Disentri

Menyebabkan disentri. Disentri ini mirip dengan diare hanya saja disentri ini disertai dengan darah. Disentri merupakan radang usus yang juga menyebabkan diare disertai dengan lendir.

Baca Juga:Potensial Maju Pilgub DKI 1, Rano Karno: Jangan Ngomongin PolitikIni Bahayanya Jika Sering Mengonsumsi Bubble Tea

Sesuai dengan penyebabnya disentri ini dibagi menjadi dua yang pertama adalah basiler atau shigellosis yang disebabkan oleh bakteri shigella. Yang kedua adalah disentri amuba yang disebabkan oleh amuba yang ada di daerah tropis. Lalat ini akan menularkan bakteri shigella yang mana menjadi penyebab disentri.

0 Komentar