GARUT – Kenaikan harga pokok seperti minyak, terigu dan daging dipasaran dirasakan juga oleh pedagang fried chicken di Garut.
Salah satunya Ade (30) yang merupakan pedang fried chicken yang sering mangkal dipinggir jalan dekat Desa Maripari, mengeluhkan harga bahan pokok seperti minyak, terigu dan daging yang saat ini melambung tinggi dipasaran.
“saya jadi ngerasa bingung sendiri cara jual fried chicken ke pembeli saat ini, karena minyak mahal, terigu mahal, daging juga mahal dipasaran” Keluhnya
Baca Juga:Pengendara Sepeda Motor Tewas Mengenaskan Terlindas TruckSekdisparbud Memastikan Pelaku Usaha Di Situ Bagendit Akan Diberdayakan
Ade juga mengatakan untuk saat ini akibat dari kenaikan harga pokok tersebut, tentunya di harus pintar mengolah bahan dan harga jual per satu fried chicken.
“saya jual lebih mahal sedikit dan ukurannya diperkecil, kalau biasanya saya jual per fried chicken itu satunya 6ribu rupiah, tapi untuk saat ini saya bisa jual dari 7ribu rupiah sampai delapan ribu rupiah” katanya.
Kenaikan harga per fried chicken saat ini, Ade lakukan agar menjadi solusi bagi dia sebagai penjual untuk bisa terus berjualan
“saya jual segitu juga supaya gak harus rugikan, kalau harganya tetap bukannya untung, eh saya malah buntung nantinya”
Ade juga menambahkan banyak pembeli yang menawar dan memarahi dia, gara-gara harga fried chicken yang dinaikkan
“fried chicken dinaikan seribu sampai duaribu juga banyak ibu-ibu yang ngeluh, kenapa harganya kok naik, apalagi kalo saya jual lebih dari itu”
Harapannya semoga harga-harga pokok dipasaran bisa lebih stabil lagi, apalagi bagi kami yang berjualan merasa terbebani dengan kenaikan harga saat ini. (san)