GARUT – Seluruh korban pelecehan seksual yang dilakukan HW, dipastikan akan terus melanjutkan pendidikannya. Saat ini, mereka diketahui sedang bersiap untuk mengenyam pendidikan kejar paket.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari mengatakan bahwa para korban HW sudah berada di rumah masing-masing. Mulai Januari 2022, seluruhnya dipastikan akan mengejar paket agar bisa melanjutkan sekolah.
“Jadi mereka akan mau bersekolah, dan mereka tidak mau ke pesantren. Mereka akan mengejar paket di dekat rumah mereka masing-masing, “ kata Diah, Rabu (29/12).
Baca Juga:Waduh! Lowongan Kerja di Garut Hanya 5 Persen Untuk PriaTS Cikembulan Fasilitasi Swab Antigen dan Vaksinasi di Lokasi Wisata
Para korban, menurut Diah, akan mengenyam Pendidikan kejar paket yang lokasi pembelajarannya tidak jauh dari rumah. Hal tersebut perlu dilakukan karena para korban sebagian besar sudah memiliki anak.
Selain hak Pendidikan, Diah mengungkapkan bahwa seluruh anak yang dilahirkan oleh para korban sudah memiliki akta kelahiran dan kartu identitas anak.
“Itu sudah kami berikan melalui ibu menteri PPPA di Bandung. Dan minggu lalu juga istri Presiden datang menjenguk korban dan mendapatkan dukungan dan insentif,” ungkapnya.
P2TP2A, diakui Diah, dipastikan akan terus mendukung dan membimbing para korban agar bisa sehat jasmani dan rohani. Selama ini juga, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) turut hadir dan selalu memantau P2TP2A apa yang sudah diperbuat untuk para korban dan anak-anaknya.
“Insha allah lah kami dari pemerintah daerah melalui P2TP2A siap membantu anak-anak ini kedepannya,” katanya. (cat)