JAKARTA – Strategi penanganan Covid-19 dari hulu ke hilir yang diterapkan Indonesia dengan menggunakan strategi “Gas dan Rem” dinilai efektif menurunkan kasus aktif, kematian, dan effective reproduction number (Rt) hingga di bawah 1. Strategi ini sekaligus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap berada di jalur yang positif yaitu mencapai 3,51% (yoy) pada triwulan III tahun 2021.
Terkait prediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan oleh Berita Satu Media Holdings secara virtual, Senin (22/11), optimis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2022.
“Terhadap prospek tahun depan kita optimis namun harus tetap waspada terkait dengan pengendalian Covid-19,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga:Bupati Garut Menanggapi Tuntutan Mundur dari LSM, Begini Kata RudyAirlangga: Perkembangan Global Telah Mendorong Ekonomi Digital Sebagai Kekuatan Baru
Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus US$5,73 miliar, masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 18 bulan berturut-turut, sehingga Neraca Perdagangan sampai dengan Oktober 2021 surplus US$30,8 miliar. Sementara Nilai Ekspor pada Oktober 2021 mencapai US$22,03 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah.
Menko Airlangga juga meminta para pelaku usaha dan investor agar dapat memanfaatkan momentum yang baik ini. Hal ini dilakukan seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong agar investasi bisa tumbuh sehingga juga membawa dampak baik yaitu penciptaan lapangan kerja.