GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan telah menyiapkan anggaran biaya tak terduga (BTT) pasca penetapan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kecamatan Sukaresmi.
“Kebencaanan kita saya sudah mengatakan masa tanggap darurat 7 hari untuk Kecamatan Sukaresmi. Kita nanti juga akan kesana setelah rapat,” ujar Bupati Garut, Senin (8/11).
Selain Kecamatan Sukaresmi, diungkapkan Bupati Garut, terdapat 12 titik lokasi pergerakan tanah yang mengancam perumahan warga.
Baca Juga:Penerapan PPKM Jawa-Bali dan Luar Berhasil Tekan Kasus Covid-19 NasionalForkopimda Garut Deklarasikan Bebas Knalpot Bising
“Ada beberapa titik sebetulnya yang terancam, ada 12 titik yang terancam akibat pergerakan tanah. Contoh ada yang rumah yang rusak di (Kecamatan) Cilawu, tapi di tempat-tempat lain kita waspada,” ungkapnya.
Dengan banyaknya ancaman bencana serupa, Bupati Garut menyebut bahwa BTT dipastikan siap digunakan untuk penanganan kebencanaan.
“Kita ada 12 miliar, tapi digunakan juga untuk vaksin dan lainnya. Tapi cukup lah, dana untuk bencana bukan dari kabupaten aja, ada juga dari yang lain (pemerintah pusat dan provinsi,” sebutnya.
Dana BTT itu, dijelaskan Bupati Garut, nantinya akan digunakan untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak dan rumah yang harus diperbaiki bahkan direlokasi.
Anggaran pemeliharaan pun dipastikan akan digunakan untuk perbaikan jalan yang mengalami kerusakan.
Sementara itu, Sekda Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa selama masa tanggap darurat yang paling berat adalah rekonstruksi jembatan.
“Itu kan pasti memerlukan waktu yang panjang. Kalau itu belum selesai, kita perpanjang lagi karena saat ini ada ratusan KK yang terisolir akibat rusaknya jembatan,” katanya.
Pihaknya menginginkan agar pembuatan jembatan dilakukan dengan komposisi yang bagus.
Baca Juga:Pemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana pada Banjir Bandang di SukaresmiSekda Garut Menyebut Kerusakan Hutan Jadi Salah Satu Pemicu Banjir Bandang di Sukaresmi
“Namun agak berat juga. Yang penting kita upayakan agar segera ada akses masyarakat. Di sana kendaraan tak bisa melintas. Sebenarnya ada akses, tapi harus melalui jembatan yang rusak itu, jadi agak bahaya. Jadi harus segera diperbaiki,” ucapnya.
Sekda juga mengaku bahwa pihaknya sudah menginstruksikan para camat agar melakukan mitigasi bencana kepada warga.
“Kami juga telah menginstruksikan BPBD untuk melakukan hal yang sama. Edukasi ke masyarakat agar semua paham ketika ada bencana,” kata Sekda.(Rd)