GARUT – Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, ada kerusakan hutan di wilayah selatan Garut. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab banjir di wilayah selatan Garut ketika curah hujan tinggi.
Diperparah lagi dengan terjadinya pendangkalan sungai, menyebabkan air sungai mudah meluap.
“Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan,” kata Rudy Gunawan, belum lama ini.
Baca Juga:PVMBG: Seluruh Wilayah Garut Memiliki Potensi Pergerakan TanahRSUD dr Slamet Garut Diharapkan Kembali Mendukung Porprov
Bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk beberapa waktu lalu itu salah satu contohnya.
Curah hujan yang tinggi dan juga adanya pendangkalan sungai, kata dia, membuat air naik kemudian mengalir ke dataran paling bawah yakni daerah Pameungpeuk yang berdekatan dengan pantai.
“Itu sungainya besar dilintasi oleh tiga kecamatan jadi kalau terjadi hujan di Pakenjeng di Cisompet ya ke bawah ke Pameungpeuk, Pameungpeuk itu kan laut semua berjalan ke Pameungpeuk,” ungkap Bupati.
Namun menurut Rudy, tak semestinya juga kita menyalahkan curah hujan dan pendangkalan sungai. Karena faktor terbesar terjadinya banjir tak lain karena kerusakan hutan akibat ulang tangan manusia.
Pendapat Bupati Garut ini juga sesuai dengan hasil kajian BNPB, yang menyebut wilayah hutan di Garut sebagai daya dukung untuk mencegah bencana banjir dalam kondisi tidak baik.
“Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (hutannya),” kata Bupati.
Meski ada kerusakan hutan, Bupati tidak menyalahkan atau meminta pertanggung jawaban lembaga lain yang menangani kawasan hutan, melainkan mengajak bersama untuk melakukan langkah mitigasi bencana.
Baca Juga:Desa Karyamukti Bangun Jalan yang sudah 5 Tahunan Mengalami KerusakanIndonesia Tonjolkan Tiga Sektor Utama di Dubai Expo 2020
“Kita kerja sama Perum Perhutani, kita tidak saling menyalahkan, kita jangan menyalahkan hujan juga, kita melakukan mitigasi kebencanaan,” katanya. (Rd)