“Khususnya bagi tamu – tamu yang akan berkunjung ke kantor pemerintahan. Protokol kesehatan pengetatannya itu salah satunya memperlihatkan surat swab antigen, yang tidak terlalu merepotkan,” kata Gubernur.
Sementara untuk sertifikat vaksin diperuntukkan di ruang- ruang publik, tempat pariwisata, mal, pertokoan, lokasi event, dan lain sebagainya. “Termasuk juga memaksimalkan pemasangan QR Code dengan aplikasi pedulilindungi.com di berbagai tempat di seluruh wilayah- wilayah publik,” tambahnya.
Kang Emil menyebut, di lapangan terus digalakan kegiatan baik dari pemda,TNI/ Polri perihal vaksinasi massal. Terkait kepatuhan masyarakat, ia menyebut masyarakat sudah punya nilai tinggi yakni 91 persen untuk pemakaian masker, dan 89,24 persen untuk jaga jarak. Untuk bed ocupancy rate (BOR) per 17 Oktober ada di angka 3,28 persen.
Baca Juga:Jabar Pastikan Atlet dan Ofisial PON Dilayani di Pusat PemulihanAirlangga Dukung Penuh Upaya Berkelanjutan Pada Peningkatan Keterampilan Digital UMKM Melalui Berbagai Inisiatif di ASEAN
Penanganan kesehatan dilakukan beriringan dengan pemulihan ekonomi. Tercatat ekspor Jabar di bulan Agustus mencapai USD2,95 miliar. “Jadi bulan Agustus ekspor naik 16,24 persen dibanding bulan Juli,” katanya.
Sementara nilai impor Jabar di angka USD1 miliar, atau naik 4,33 persen dibandingkan Juli. Sehingga ekonomi Jawa Barat dari kacamata perdagangan surplus sebesar USD1,95 miliar.
Sebagai bagian dari pemulihan ekonomi, Jabar terus menggenjot investasi baik dalam negeri dan asing. Salah upayanya adalah Pemda Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat untuk ketiga kalinya menggelar West Java Investment Summit (WJIS) pada 21-22 Oktober 2021. (rio/rdi)