GARUT – Cucu Suryana, Kepala Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, memiliki program besar untuk membangun embung desa.
Lokasi pembangunan embung desa itu terletak di Kampung Cihurang, RW 10, Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Dimana lokasi embung desa itu akan dibangun di area lahan seluas 4,9 hektar yang merupakan lahan dari Perum Perhutani Garut dan sekarang ini sudah masuk di kawasan Perhutanan Sosial.
Kades menjelaskan, banyak manfaat besar jika embung desa ini berhasil dibangun. Tujuannya antara lain adalah sebagai pelestarian alam atau perlindungan mata air yang terletak di lokasi tersebut.
Baca Juga:Lakukan Percepatan Vaksinasi, DPC PDI Perjuangan Garut Sediakan Doorprize di SMK Gilang KencanaAirlangga Dampingi Kungker Wapres, Tinjau Vaksinasi dan Rakor Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Kemudian, ketika embung desa itu sudah dibangun, manfaatnya adalah untuk kebutuhan air baku (konsumsi) masyarakat, juga untuk mengairi lahan pertanian yang ada di Desa Padaawas khususnya.
“Yang paling dominan di sini air bakunya kebetulan desa kami masih kekurangan untuk air konsumsi,” jelasnya.
Lebih jauhnya, Kades berharap ketika nanti embung ini berhasil dibangun, lokasi tersebut akan dijadikan sentra wisata. Sehingga tidak menutup kemungkinan nantinya akan menyerap tenaga kerja yang luas di Desa Padaawas. “Saya berharap suatu hari ini bisa menjadi sentra wisata yang view nya alam,” imbuhnya.
“Kemudian untuk pengembangan ke depan kita juga berencana untuk penanganan supaya ada dampak pemulihan ekonomi setelah pandemi covid-19. Ini mudah-mudahan menjadi salah satu penopang untuk bisa meningkatkan perekonomian di Desa Padaawas,” katanya, Kamis (7/10/21).
Menurut Cucu Suryana, pembangunan embung desa ini juga sesuai dengan program besar Presiden Joko Widodo. Yaitu program Nawacita Presiden, dimana ada salah satunya yaitu pembangunan embung desa.
“Jadi insyaa Allah kalau ini terlaksana, saya sangat yakin dan optimis bisa membangkitkan perekonomian masyarakat terutama dari sektor pariwisatanya,” tegasnya.
Lebih jauh Cucu menjelaskan, dalam perjalanannya nanti, pihaknya juga sekaligus melakukan konservasi lahan dengan penghijauan di areal 4,9 hektar tersebut. Hal itu tak lain tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan air tanah itu sendiri.
Baca Juga:Sumur Bor Jadi Prioritas, Kades Cipareuan: Dana Desa Bukan dari Nini AkiBuka Kedai Vaksin, Camat Cisurupan: Kami Nanti Akan Jemput Bola
Karena dari pemetaan Perhutani, di lahan seluas 4,9 hektar tersebut terdiri dari lahan perlindungan dan rendaman. Dimana lahan perlindungan sebetulnya jauh lebih luas dibanding lahan rendaman. Oleh karena itu konsentrasi yang akan dilakukannya adalah dari sisi perlindungan atau konservasi lahan.