AFGHANISTAN – Taliban telah mengumumkan daftar sementara kabinet Emirat Islam Afghanistan. Para petinggi yang diumumkan merupakan kabinet inti pemerintahan yaitu acting Perdana Menteri, dua wakil Perdana Menteri, dan 3 Menteri.
Posisi Pelaksana Tugas Perdana Menteri dipercayakan kepada Mohammad Hasan Akhund. Sementara tiga pejabat kementerian yang diumumkan yaitu Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar Negeri.
Untuk Wakil Perdana Menteri, dua pentolan Taliban yaitu Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi menempati posisi tersebut.
Baca Juga:Taliban ‘Buka Pintu’ untuk Semua Negara Kecuali IsrealBupati Garut Tinjau PTM di Leuwigoong
Mullah Yaqoob ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan. Sedangkan Sirajuddin Haqqani menempati posisi Menteri Dalam Negeri. Terakhir yang menjadi Menteri Luar Negeri adalah Amir Khan Muttaqi.
Semua yang terlibat dalam kabinet tersebut merupakan para petinggi Taliban yang kembali menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus. Mereka bahkan muka-muka lama di Taliban. Sebut saja Hasan Akhund yang pernah memimpin Afghanistan dalam rezim Taliban terakhir sebelum AS menginvasi Afghanistan pada pertengahan 2000-an.
Hasan juga pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri dari 1996 hingga 2001. Begitu pula Ghani Baradar yang tercatat sebagai salah satu pendiri Taliban.
Abdul Salam Hanafi termasuk petinggi Taliban yang kerap memainkan peran kunci. Begitu pula Mullah Yaqoob, merupakan anak dari mendiang pendiri Taliban yang kesohor, Mullah Mohammad Omar.
Mullah Omar bersama Osama Bin Laden pernah menjadi buronan AS pada medio 2000-an. Ia juga pernah menjadi panglima militer Taliban pada 2020.
Begitu pula dengan Sirajuddin Haqqani. Ia merupakan salah satu petinggi Taliban dari Jaringan Haqqani. Jaringan tersebut pernah memiliki hubungan erat dengan jaringan teroris Al-Qaeda.
Terakhir, Amir Khan Muttaqi merupakan salah satu pemimpin senior Taliban. Saat Taliban menduduki Kabul pada pertengahan Agustus 2021 lalu, Muttaqi diutus untuk berbicara dengan politikus non-Taliban. Dia dikirim untuk membicarakan pembentukan pemerintahan baru.(fin)