GARUT – Memasuki musim kemarau, sejumlah lahan pertanian mengalami kekeringan. Seperti halnya yang terjadi di Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Desa Sukaluyu memiliki lahan pertanian cukup luas dan kekeringan ini cukup mengancam terhadap para petani.
Akibatnya, salah satu petani jagung di Desa Sukaluyu harus mengalami kerugian yang cukup besar akibat kemarau ini. Panen jagungnya tidak maksimal.
Baca Juga:Ini Manfaat Menggunakan Masker GandaPDI Perjuangan Berbagi Sembako kepada Warga yang Menjalani Isoman di Kecamatan Banyuresmi
Salah satu petani jagung di Kampung Erensono Desa Sukaluyu, Sunar, mengatakan dirinya sudah 2 tahun terakhir ini pada musim kemarau tak dapat aliran air, namun sebelumnya air ke kebun lancar karena ada aliran air.
Penyebabnya, air yang bersumber dari Sukawening tersebut tak dapat mengairi lahan karena selokan jalan air terdapat banyak sampah sehingga air tak dapat mengalir.
“ Sudah 40 tahun mengiringi air dari Sukawening ke sini, namun sekarang karena sampahnya menghalangi jalan air jadi tak dapat mengairi lahan, ucapnya, belum lama ini.
Dikatakannya, dahulu lahan tersebut ditanami padi, namun sekarang karena tak adanya air maka ditanami jagung.
Dirinya berharap agar selokan irigasi bisa dibersihkan secara gotong royong.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi mengatakan jika ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan pihaknya koordinasikan dengan Dinas PUPR,
“ Kita ambil langkah-langkahnya supaya tetap masyarakat terfasilitasi akan air bersih,” ujarnya.
Dikatakannya, persoalan pentahelix tidak hanya pemerintah yang memberikan informasi, semua juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa kalau membuang sampah sembarangan itu akan menimbulkan dampak-dampak yang negatif.
Baca Juga:Waspada! Tabung Pemadam Api Dijadikan Tabung OksigenRumah Mewah Hingga Senjata Api Dikenakan PPnBM
“ Jadi keterlibatan semua masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, insan-insan media semua terlibat dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan kalau misalnya seperti itu mungkin rekayasanya dengan dinas teknis Seperti apakah apakah ada rekayasa dan tidak untuk kebutuhan air tersebut,” tambahnya.(fit)