GARUT – Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengkritisi persoalan pengangkatan guru dan tenaga kependidikan (GTK) honor menjadi ASN yang masih belum tuntas.
Menurutnya, ada persoalan internal pemerintah yang menjadikan isu pengangkatan GTK ini seperti terlempar di sana-sini.
Ledia meminta Pemerintah berhenti memberikan informasi yang cenderung berujung pada PHP (pemberian harapan palsu).
Baca Juga:Minyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporPuskesmas Karangsari Sarankan Karyawan Swasta yang Meminta Di-Swab untuk ke Klinik Swasta
“Jangan lagi sebut pengangkatan 1 juta guru. Karena ini jatuhnya seperti PHP. Kenapa saya katakan demikian, karena pada kenyataannya tidak begitu kan,” terangnya.
Ia mengatakan, baru 500 ribuan pendaftar saja pada Desember lalu belum juga kelar prosesnya sampai saat ini. Lalu ternyata ada syarat dan ketentuan berlaku yang tidak jelas, sehingga menjadi tidak fair bagi para GTK itu sendiri.
“Jadi STOP PHP, perbaiki internal, segera selesaikan urusan pengangkatan GTK honor ini. Itu pesan kami,” tutur Ledia, Jumat (25/6).
Rencana pengangkatan para GTK Honor menjadi ASN ini, imbuh Ledia, memang berliku-liku. Sudah lebih dari 10 tahun jeritan para guru honor yang sudah mengabdi bertahun-tahun bahkan ada yang sampai belasan hingga puluhan tahun masih nyaring terdengar.
“Sebab mereka semua berharap janji pemerintah untuk melakukan pengangkatan guru honor berstatus menjadi ASN bisa segera terwujud,” ungkapnya.
Baik para guru honor yang berstatus K2 yang dijanjikan untuk diangkat menjadi ASN berstatus PNS hingga para GTK honor yang direncanakan menjadi ASN berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Sejak sekian tahun silam, bahkan sejak awal Pak Jokowi menjabat di periode pertama kan persoalan pengangkatan guru honor ini sudah menjadi salah satu agenda reformasi bidang pendidikan,” beber ya.
Baca Juga:Ketua RW di Desa Cibatu Piket di Posko PPKMMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan EksporMinyak Jelantah Rupanya Bernilai Tinggi untuk Keperluan Ekspor
Tapi, yang jadi persoalan pengangkatan guru K2 saja belum beres. Kini ada lagi persoalan GTK Honor untuk menjadi calon PPPK.
“Saya sangat khawatir melihat situasi internal pemerintah seperti ini, akan terus menjadi hambatan bagi impian para guru dan tenaga kependidikan ini untuk segera diangkat menjadi ASN,” jelasnya.
Dari data yang disampaikan oleh pihak pemerintah dalam rapat bersama Komisi X DPR RI di Senayan (23/6) kembali diungkap soal kebutuhan guru yang mencapai 1 jutaan guru.