Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an mengatakan, bahwa subsidi kuota sangat dibutuhkan dan dinilai mampu meringankan beban ekonomi. Dalam survei ASI juga dapat dilihat, jika 80,5 persen publik meminta program subsidi kuota dilanjutkan untuk pada 2021.
“Sebanyak 80,5 persen publik menilai program bantuan kuota internet perlu dilanjutkan di tahun 2021,” kata Ali.
Keberadaan PJJ secara daring telah menjadikan internet sebagai kebutuhan bagi seluruh warga satuan pendidikan. Namun Masalahnya, dunia maya tak sepenuhnya aman. Banyak aktivitas negatif yang patut diwaspadai.
Baca Juga:SAKIP Desa Sumedang Sabet Innovative Government Program Of The YearIndonesia Boyong Dua Medali Emas di Olimpiade Fisika
“Di internet ini banyak aktivitas ilegal, konten dewasa, kekerasan hingga data pribadi tidak aman,” ujar Peneliti Literasi Arus Survei Indonesia (ASI), Budy Sugandi.
Untuk itu, Budy meminta Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, dapat mengawal penggunaan internet saat PJJ. Salah satu caranya, dengan memberikan literasi digital.
“Literasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak seiiring masifnya pembelajaran daring. Literasi digital juga bisa berguna untuk menghindari aktivitas negatif di internet,” terangnya.
Budy megusulkan, baiknya Kemendikbud agar pemberian literasi digital melibatkan kementerian atau lembaga lain. Hal ini agar aktivitas internet yang positif bisa dicapai maksimal.
“Sejauh ini kolaborasi Kemendikbud dengan kementerian atau lembaga lainnya belum terlalu maksimal dalam upaya mewujudkan internet sehat. Padahal ini sangat diperlukan,” pungkasnya. (der/fin)