RadarPriangan.com, GARUT – Memasuki tahun ajaran baru, sejumlah sekolah di Kabupaten Garut melakukan belajar mengajar dengan daring (dalam jaringan/online) juga Luring (luar jaringan).
Untuk daring, tugas belajar dikirim melalui HP android. Namun tidak semua orang tua siswa memiliki HP Android sehingga opsi kedua dengan luring.
Untuk Luring sendiri teknisnya, guru yang jemput bola ke rumah siswa. Para siswa dikumpulkan dalam kelompok kecil di satu kampung kemudian guru yang datang ke sana. Sebagian ada siswa yang datang ke rumah gurunya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut 22 Daerah di Jabar Masuk Zona Kuning, 5 Masih Zona OranyeJamin Penyaluran Bansos Tak Melenceng
Tujuan dibentuknya kelompok kecil, agar tidak terjadi kerumunan orang lebih banyak untuk mengantisipasi penyebaran korona (covid-19).
Dari pantauan Radar di SDN 2 Cibatu, Kecamatan Cibatu misalnya, guru dan siswa menerapkan pola tersebut. Guru dan siswa tampak semangat memulai pelajaran yang dilakukan di teras rumah warga itu.
“ Orang tua saya belum memiliki HP android. Tugas-tugas belajar dari guru tetap dikerjakan secara berkelompok di teras rumah,” kata Wawan murid Kelas 3 SDN 2 Cibatu, Senin (20/7/2020).
Kendati demikian, para siswa tetap menggunakan masker ketika belajar, begitu pun dengan gurunya.
Kepala SDN 2 Cibatu saat dihubungi di halaman sekolahnya, kemarin menyebutkan, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kegiatan belajar siswa di rumah dilaksanakan secara daring dan luring.
Bagi orang tua siswa yang memiliki HP android, tugas-tugas belajar dilakukan secara daring. Bagi yang tak memiliki HP android, pembelajaran dilakukan luar jaringan yaitu dengan membentuk kelompok belajar di rumah orang tua siswa.
Bagi perwakilan siswa yang menyerahkan tugas dari guru ke sekolah, setelah menyerahkan tugas langsung pulang untuk menghindari kerumunan.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut 22 Daerah di Jabar Masuk Zona Kuning, 5 Masih Zona OranyeDBD Menyerang, Kades Padasuka Lakukan Pengasapan
Hal serupa juga dilaksanakan di Kampung Kondang Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu, seorang guru SD tampak mengambil tugas belajar kelompok siswanya. Guru pria itu rela mengunjungi kelompok belajar muridnya sebagai bukti pelaksanaan pembelajaran di rumah.
Pembelajaran daring dan luring dilaksanakan pula oleh sisww SD di Kecamatan Leuwigoong.
Di tempat terpisah, Korwas SD Pendidikan Kecamatan Leuwigoong Deni Rustandi menuturkan, pembelajaran daring dan luring di rumah orang tua siswa terus dipantau. Guru-guru melalui WA melaporkan hasil pembelajaran daring dan luring kepada kepala sekolah. Lalu kepala sekolah melaporkan lagi melalui WA grup kepada Pengawas. Artinya, pembelajaran di rumah di masa AKB tetap berlangsung.