RadarPriangan.com, GARUT – Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, satuan pendidikan di Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring).
Sekolah di Leuwigoong juga mengundang orang tua siswa untuk menyosialisasikan sistem pembelajaran daring tersebut.
Orang tua siswa yang datang pun banyak pula yang bingung dengan sistem daring tersebut. Seperti apa secara implementasi jelasnya?.
Baca Juga:Gugus Tugas Jabar Siap Fasilitasi Tes Masif Institusi Pendidikan MiliterTes Urine Catherine Wilson Positif Sabu
Saat ditemui Kamis (16/7/2020) lalu, Kepala Sekolah SDN 2 Leuwigoong, Solihin tampak memberikan penjelasan tentang pembelajaran daring kepada orang tua siswa.
Sosialisasi pun dilakukan secara bergiliran antar kelas untuk mengantisipasi kerumunan orang. Sebagian orang tua tampak menunggu giliran di luar kelas.
“ Pembelajaran daring harus disosialisasikan dulu melalui orang tua murid agar dipahami. Karena pembelajaran daring merupakan bagian dari Adapatasi Kebiasaan Baru. Ketika pembelajaran daring dilakukan, anak didik dan orang tua murid tidak bingung lagi. Apalagi tidak semua orang tua murid memiliki HP android,” ungkap Solihin.
Sementara itu di Kecamatan Cibiuk, pembelajaran tahun ajaran baru sudah dimulai seperti di SDN 1 Lingkungpasir. Bagi orang tua siswa yang tak memiliki HP android teknisnya di tiap kampung dibentuk kelompok belajar murid. Artinya, satu HP androiud bisa digunakan belajar daring oleh beberapa orang.
Begitu pula di SDN 3 Cipareuan, juga menerapkan sistem yang sama untuk menyiasati orang tua siswa yang tidak memiliki hp android.
Pengawas SD Kecamatan Cibiuk Asep Sulaeman mengatakan, tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai. Untuk Kabupaten Garut sendiri menurutnya belum bisa dilakukan pembelajaran tatap muka karena Garut masih status zona kuning. Pembelajaran pun dimulai melalui sistim pembelajaran daring. (pap/RP)