RadarPriangan.com, GARUT – SMAN 1 Garut mengaku tidak tahu ada salah seorang anak Bupati Garut yang daftar sebagai peserta seleksi PPDB tahun ajaran 2020/2021. Pihak sekolah baru tahu ada anak Bupati ikut seleksi PPDB setelah ramai di pemberitaan.
“Kita kan yang daftar dari mana saja, yang masuk data itu kan nama anaknya, sementara nama orang tua tidak (tidak diperhatikan, red). Jadi bahwa ketika anak pak Bupati daftar ke sini, kita tidak tahu,” kata Ayi Dandi Suhandi, Wakil Kepala SMAN 1 Garut Bidang Pengendalian dan Pengawasan, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2020).
Menurutnya, anak bungsu Bupati tersebut mendaftar melalui jalur rapot, namun hasil yang keluar pada seleksi PPDB tahap pertama merupakan murni tidak ada intervensi apapun. Meski kurang sedikit, namun penilaian tersebut sudah menjadi sistem yang tidak bisa diganggu gugat.
Baca Juga:Pasien Positif Korona di Garut yang Dirawat Tinggal 1 OrangUpdate Kasus Covid-19 Kabupaten Garut, Kamis 25 Juni 2020
Meski begitu, tiap peserta termasuk anak Bupati Garut yang belum berhasil lolos seleksi PPDB tahap pertama bisa ikut kembali pada tahap kedua melalui zonasi.
Lanjutnya, passing grade untuk masuk ke sekolah SMAN 1 Garut terbilang cukup tinggi. Dimana rata-rata yang keterima di salah satu sekolah favorit di Kabupaten Garut itu minimal 91 poin. (erf/RP)