Satu Rumah Dihuni Belasan Orang, Warga Garut ini Berharap Ada Bantuan Rehab

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Tinggal di dalam satu rumah yang ukurannya tidak besar dengan jumlah penghuni mencapai belasan orang tentu cukup sulit. Rasanya akan sesak. Apalagi kondisinya sudah kurang layak ditempati.

Kurang lebih seperti itulah yang dirasakan
Warga Kampung Cibuyut Kidul, RT 4 RW 4 Desa Lewobaru, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.

Adalah keluarga Wijaya (66) dan Aah (55). Pasangan suami istri ini memiliki 3 orang anak perempuan dimana dua diantaranya sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Baca Juga:Menteri Koperasi: Pembiayaan UKM Harus Ramah dan MendidikBertambah, Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh di Garut Jadi 20 Orang

Dari dua anaknya yang sudah berkeluarga itu Wijaya memiliki cucu sebanyak 10 orang. Dan seluruhnya tinggal bersama satu atap dengan Wijaya.

Sehingga totalnya yang tinggal di satu rumah itu berjumlah 16 orang.

Tentu mereka tidak ingin hidup seperti itu. Namun kondisi kemiskinan lah yang memaksa Wijaya dan anaknya yang sudah berkeluarga tinggal bersama.

Baru-baru ini anak dari Wijaya pun mengunggah video kehidupan mereka ke media sosial.

Videonya kemudian viral. Dimana anak Wijaya meminta kepada Bupati Garut dan DPRD agar ada bantuan rehab rumah, dan lebih jauh lagi bisa mendapat bantuan rumah baru agar mereka bisa tinggal berpisah.

“Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu merenovasi rumah saya karena rumah saya sudah tidak layak dihuni apalagi musim kemarau genteng rumah saya selalu terbawa angin . Kalau musim hujan rumah saya selalu bocor kena air hujan,” ujar Wijaya, kepada wartawan (20/6/2020)

“Ya cucu saya anak saya menantu saya semuanya menghuni rumah saya ini. Dikarenakan di rumah saya ada dua kamar jadi menantu, saya dan cucu suka tidur di tengah rumah karena tidak cukup untuk tidur di kamar ,” tambah Wijaya.

Kondisi Wijaya diperparah karena salah satu cucunya juga menderita penyakit Talesemia sejak lahir sampai sekarang umur 5 tahun. (RP)

0 Komentar