Warga Ciamis Tersinggung dengan Pernyataan Babe Saidi, Dikatakan Tidak Punya Kerajaan

Warga Ciamis Tersinggung dengan Pernyataan Babe Saidi, Dikatakan Tidak Punya Kerajaan
Dewan kebudayaan Ciamis atau Tatar Galuh, Yat Rospia Brata membantah pernyataan Babe Saidi (Rizki Aldi Saputra)
0 Komentar

Menanggapi pernyataan Babe Saidi, Rektor Unigal sekaligus Dewan kebudayaan Ciamis atau Tatar Galuh, Yat Rospia Brata, membantah semua pernyataan tersebut.

Terkait apa yang di ucapkan di video youtube tersebut. Menurutnya, pernyataannya itu membawa dampak yang besar.

“Pernyataan Ridwan Saidi membuat warga Tatar Galuh menjadi terusik dan akan melayangkan surat kepada Saidi untuk mempertanggung jawabkan semua omongan yang keluar dari mulutnya,” jelasnya.

Baca Juga:64 Tim Ikuti Turnamen Futsal SMKN 1 GarutPegiat Lingkungan, Status Gunung Cikuray Harus Ditingkatkan

Menurutnya, penamaan “Galuh” tidak hanya dapat dilihat dari historisnya saja, tetapi banyak dipakai juga oleh lapisan masyarakat Ciamis dan intansi di Ciamis sehingga sangat dihormati dan dijungjung tinggi.

“Nama Galuh sudah melekat di masyarakat Ciamis, saking melekatnya nama Galuh dipakai sebagai nama salah satu instansi pendidikan di Ciamis bernama Universitas Galuh Ciamis dan dengan pernyataan sikap Ridwan Saidi bahwa “Galuh” itu brutal, itu sangat menyakitkan warga Ciamis, warga Ciamis serasa diinjak-injak oleh semua perkataannya,” ucapnya di aula pascasarjana Universitas Galuh (13/02/2020).

Maka dari itu katanya, seluruh budayawan dari berbagai daerah berkumpul, seperti dari Kuningan, Tasik, Banjar, Cilacap, dan Ciamis untuk menyatakan sikap kepada Ridwan Saidi atas pernyataannya tersebut. Mereka tidak menerima pernyataan bahwa di Ciamis tidak ada kerajaan karena tidak ada indikator ekonomi.

“Kata siapa di Ciamis tidak ada ekonomi? Coba lihat darmaga pertumbuhan ekonomi di Tatar Galuh itu. Kata siapa tidak ada? Dia tak tau apa-apa tentang Ciamis. Jadi, jangan suka bicara tentang Galuh kalau tak hapal dengan budaya di Ciamis,” katanya.

Selain itu, masyarakat Ciamis juga tidak menerima nama “Galuh” diartikan dengan kata “brutal”.

Menurutnya, arti dari kata “Galuh” itu adalah hati yang murni, tidak tergoyahkan dan bersinar terang bagaikan permata.

“Galuh memiliki beberapa arti dan makna. Galuh dipahami secara umum berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti permata. Dalam kehidupan kerajaan di Indonesia, khususnya di Jawa,”ucapnya.

Baca Juga:Melalui Perlombaan, KKG Ciamis Bentuk Anak Berprestasi dan BerakhlakKemenkeu RI dan Uniga Beri Pelatihan Aparatur Desa dalam Tata Kelola Anggaran

“Di Ciamis prasasti sungguh banyak. Di setiap jengkalan tanah di Galuh terdapat prasasti yang berarti bagi Ciamis,” ujarnya lagi.

Dengan pernyataan tersebut, warga Tatar Galuh Ciamis meminta Saidi dalam waktu 2×24 jam untuk datang ke Ciamis dan membuktikan pernyataannya tersebut.

0 Komentar