RadarPriangan.com, GARUT – Kendala teknis adanya penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) yang namanya terdaftar namun tidak pernah cair sejak awal, dibenarkan oleh TKSK Garut, Jawa Barat.
H Dedeng Hamam, Ketua Koordinator Paguyuban TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Kabupaten Garut, menyebut kendala teknis itu dengan gagal burekol (buka rekening kolektif).
Menurut Dedeng, di Kabupaten Garut ada sebanyak 2 ribu lebih KPM (keluarga penerima manfaat) yang gagal burekol.
Baca Juga:Keterlaluan, Kakek 63 Tahun Cabuli Anak SDPelajar Bolos Sekolah, Terciduk Oleh Satpol PP Ciamis
“Betul sekitar 2 ribu lebih KKS gagal burekol karena NIK dan nama tidak sesuai,” katanya, Selasa (11/02/2020).
Akibatnya kata H Dedeng, saldo KPM yang gagal burekol sejak awal program BPNT itu hangus dan kembali ke negara. Terutama saldo tahun 2018 sampai 2019.
Untuk mengatasi kendala tersebut pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mengecek dan melakukan update data.
“Sekarang sedang cek keberadaan KPM yang belum tersalurkan KKS-nya, dan harus update. Bulan ini sedang diakses ke pusat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, di Desa Salakuray, Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut terdapat puluhan KPM BPNT yang gagal burekol.
Berdasarkan informasi Kasi Kesra Desa Salakuray, Restu, puluhan KPM itu terdaftar namanya tapi sejak awal tidak pernah cair.(fer)