Uniga Fokuskan KKN Mahasiswa Pada Masalah Kemiskinan, Apa Sebabnya?

Uniga Fokuskan KKN Mahasiswa Pada Masalah Kemiskinan, Apa Sebabnya?
0 Komentar

GARUT – Menjelang kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun 2023, sebanyak 1.298 Mahasiswa Universitas Garut (Uniga) mengikuti pembekalan dengan tema “Tingkatkan Potensi Sumber Data Desa untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera”. Kegiatan itu dilaksanakan di Sport Hall R.A.A Adiwijaya atau GOR Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis 06 Juli 2023.

Abdusy Syakur Amin selaku rektor Uniga menyampaikan, bahwasnya KKN ini akan dimulai pada 25 Juli hingga 26 Agustus 2023 selama sebulan penuh di 9 lokasi berbeda, yakni di Kecamatan wilayah Garut selatan, di antaranya di Kecamatan Talegong, Cisewu, Bungbulang, Cisompet, Mekarmukti, Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, dan Kecamatan Caringin. Ia menyebutkan, KKN ini merupakan salah satu kewajiban yang harus diikuti oleh mahasiswa Universitas Garut.

Menurutnya, KKN ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa Uniga.

Baca Juga:Rohim Jual Uang Kuno Rp95 Juta Untuk Renovasi MusolaRidwan Kamil: Santri Al Zaytun Akan Diambil Alih Kemenag

“Karena di situ lebih emphasizing-nya atau penekanannya pada bagaimana mahasiswa mampu berkolaborasi, baik di internal mahasiswa. Jadi satu kelompok itu terdiri dari berbagai macam mahasiswa dengan berbagai macam latar belakang,” Ujarnya

Abdusyy Syakur mengatakan, pembekalan KKN kali ini dilakukan 20 hari sebelum penyelenggaraan, dengan tujuan agar para mahasiswa bisa mulai dari sekarang menginventarisasi permasalahan yang ada di lokasi KKN dimana mereka akan ditempatkan.

“Sehingga nanti pada saat KKN 25 Juli mendatang mereka sudah siap dengan berbagai macam program yang akan mereka laksanakan di tempat mereka masing-masing melaksanakan KKN,” ujarnya.

Menurut Abdusy Syakur, pada KKN tahun ini dalam 1 kelompok terdiri dari 16 mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas dan akan dibimbing oleh 2 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), di mana dengan jumlah itu, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan. Sehingga kolaborasi antara mahasiswa, pembimbing lapangan, dengan pemerintah setempat, dengan masyarakat, tokoh ulama, tokoh pemuda, tokoh agama juga bisa dikristalisasi dalam pembangunan tersebut.

“KKN ini bicara fokus pada kemiskinan, pengentasan kemiskinan karena ini masih menjadi masalah yang masih ada, dan menurut saya ini harus diprioritaskan, karena kita juga melihat bahwa dampak kemiskinan ke mana-mana, ke pendidikan, ke kesehatan, ya pasti juga ke ekonomi sendiri kan,” Lanjutnya.

0 Komentar