Sistem Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup? Begini Kata Mantan Pejabat di Garut yang Akan Nyaleg

Uu Saepudin, mantan pejabat di Garut
Uu Saepudin, mantan pejabat di Garut
0 Komentar

GARUT – Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 saat ini tengah digodog apakah dengan sistem proporsional terbuka atau tertutup. Masalah ini pun menjadi pro kontra di tengah politisi, termasuk bagi para calon legislatif.

Uu Saepudin, pensiunan pejabat di Kabupaten Garut, dipastikan akan ikut nyaleg di tahun 2024 mendatang dari partai Demokrat.

Uu menyatakan bahwa dirinya mendukung keputusan partai yang menolak untuk sistem proporsional tertutup.

Baca Juga:Apa itu Lumpy Skin Disease, Penyakit yang Menyerang Sapi di Garut?Uang Kertas Lama Rp 100 Gambar Kapal Pinisi Dibeli Mahal oleh Kolektor

“Tentu kalau saya secara pribadi mendukung keputusan tersebut, karena memang didaerah bisa dirasakan, kalau sistim ini dirobah dari terbuka ke tertutup tentu ini akan membingungkan dan akan menjadikan dilema bagi calon-calon yang sudah mendaftar dan sekarang sudah didaftarkan di KPU,” Ungkap Uu Saepudin, Jumat 9 Juni 2023.

“Jadi kalau kita sudah melakukan sosialisasi, kita berdoa saja mudah- mudahan MK tetap menyatakan untuk pemilu 2024 ini dinyatakan proposional terbuka,” sambung Uu.

Sementata itu, pensiunan guru SMKN 1 Garut, Drs Tantan Rustandi MSi yang akan nyaleg juga menolak sistem proporsional tertutup.

“Saya menolak keras terhadap pemilu 2024 dengan memakai sistem proposional tertutup ,karena suara rakyat harus betul-betul diperjuangkan yang tentunya lewat lembaga perwakilan Rakyat dengan istilah Dari Rakyat untuk Rakyat bukan untuk nomor urut bacaleg tapi kan untuk peraih suara terbanyak,” Ungkap Tantan.

Tantan menilai, dengan sistem tertutup akan menghambat kader partai yang mempunyai potensi suara terbanyak.

Sementara itu Suherman mantan pejabat di Kabupaten Garut yang akan nyaleg juga memberikan tanggapan perihal sistem pemilu.

Suherman justru tidak mempermasalah sistem mana yang akan digunakan.

“Saya sebagai pendatang baru dari yang tadinya adalah sebagai pelayan masyarakat apapun yang dilakukan oleh KPU , apapun itu saya akan menerima dan saya akan patuh. Karena dengan terbuka saya tidak melakukan berbagai hal macam tindakan yang di luar konstitusi, tertutup juga kita tidak akan melakukan hal hal di luar itu. Jadi semuanya sesuai dengan aturan, kita berangkat hanya untuk mengabdikan demi untuk melayani masyarakat” ujar Suherman. (Alle)

0 Komentar