Apa itu Lumpy Skin Disease, Penyakit yang Menyerang Sapi di Garut?

sapi (ilustrasi foto pexels.com)
sapi (ilustrasi foto pexels.com)
0 Komentar

GARUT – Dalam menghadapi hari raya kurban (idul adha) ternak sapi di Kabupaten Garut kembali dihebohkan dengan serangan penyakit bernama Lumpy Skin Disease (LSD). Bahkan banyak sapi yang dikabarkan sudah terserang penyakit tersebut.

Lantas apakah yang dimaksud Lumpy Skin Disease (LSD)?. Darimanakah penyakit ini berasal dan bagaimana cara penularannya.

Mengutip laman bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Baca Juga:Uang Kertas Lama Rp 100 Gambar Kapal Pinisi Dibeli Mahal oleh KolektorTol Cisumdawu Akan Dibuka Pertengahan Juni, Bandung – Cirebon 1,5 Jam Saja

Virus yang satu ini umumnya menyerang hewan jenis Sapi dan kerbau. Namun sejauh ini belum ada laporan terkait serangan LSD pada kambing ataupun domba.

Cara Penularan Virus LSD

Cara penularan virus LSD terjadi secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit. Tapi virus ini juga dieksresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularannya juga bisa terjadi secara intrauterine.

Penularan virus ini juga bisa terjadi secara tidak langsung, yaitu melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD. Misalnya pakaian kandang, peralatan kandang maupun jarum suntik.

Kemudian penularan juga bisa secara mekanis yaitu melalui vektor seperti nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).

Awal Mula Virus LSD Berasal

Virus LSD pertama kali dilaporkan di Zambia, Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa dan Asia.

Masa ibkubasi LSD berkisar antara 1-4 minggu, walaupun mortalitas (tingkat kematian) penyakit ini di bawah 10%. Sementara morbiditas yang sering dilaporkan sekitar 45%.

Tanda klinis utama LSD bisa terlihat dari lesi kulit berupa nodul (bejolan padat) berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.

Baca Juga:Waduh, Messi Dikabarkan Batal ke Indonesia, Konfirmasi Resmi Masih DitungguRidwan Kamil Kukuhkan Pelatda Kualifikasi PON XXI Tahun 2024

Pada kasus yang berat, nodul ini bisa ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh sapi.  Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5o derajat Celcius.

0 Komentar