Sejumlah SMA SMK di Garut Sudah Ditutup Laksanakan PTM, Akibat Temuan Konfirmasi Positif Covid-19

Sejumlah SMA SMK di Garut Sudah Ditutup Laksanakan PTM, Akibat Temuan Konfirmasi Positif Covid-19
Sejumlah SMA/SMK di Garut sudah ditutup melaksanakan PTM. Menurut Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jabar, Aang Karyana hal itu karena temuan kasus kofirmasi positif covid-19
0 Komentar

GARUT – Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jabar, Aang Karyana menyebut, pihaknya sudah melakukan pentupan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah SMA/SMK Kabupaten Garut. Hal itu karena adanya temuan kasus konfirmasi positif di sekolah tersebut.

Sebelum melakukan penutupan PTM, Aang mengatakan, pihaknya menerima data siswa di sejumlah SMA SMK yang terpapar Covid-19 pada hari Kamis, 27 Januari 2022 lalu.

“Yang pertama itu SMK yang Bayongbong teh, Bhakti Kencana itu terkonfirmasi. Sampai akhirnya Dinkes (Dinas Kesehatan) lewat satgas Covid itu mengeluarkan surat untuk menutup sementara (sekolahnya),” kata Aang Rabu (2/2/2022) di kantornya.

Baca Juga:PTM SMA SMK di Garut Bisa Saja Ditutup Jika Satgas Meminta, Begini Penjelasan KCD Pendidikan Wilayah XI JabarMusda KNPI Garut XV Akan Segera Digelar, Begini Tahapannya

SMK Bhakti Kencana menurutnya terpaksa harus dilakukan penutupan PTM sehingga sekarang harus melaksanakan pembelajran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.

Sebelumnya Dinkes Garut melalui Satgas Covid-19 sudah mengambil sampel ke beberapa sekolah tingkat SMA/SMK sebanyak 10 persen untuk dilakukan tes.

“Setelah itu, ada beberapa sekolah lagi yang d sampel terkonfirmasi positif gitu ya. Ada SMKN 1, ada SMAN 6, dan ada beberapa sekolah lagi,” katanya.

Pada hari senin lalu setelah berdiskusi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, disepakati bahwa tidak menutup keseluruhan sekolah di Kabupaten Garut.

“Tapi situasional, apabila memang banyak yang terkonfirmasi positif, sekolah boleh menutup sekolah gitu ya, melakukan daring,” katanya.

Hanya saja jika 10 persen dari total sekolah SMA/SMK ada yang terkonfirmasi positif, maka seluruh sekolah akan ditutup.

“Menurut pak Kadis mah rapat kemarin hari senin itu 10 persen pak, kalau 10 persen sudah (positif) itu boleh ditutup,” katanya.

Baca Juga:Pasar Wisata Samarang Akan Kembali Ditata oleh Pengurus Iwappa yang BaruYudha Puja Turnawan Tak Kenal Lelah Menguatkan Warga yang Terkena Musibah, Kali ini di Desa Cigintung

Rencananya kata Aang, akan dilakukan lagi testing dan melakukan tracking lagi, untuk mengetahui di lingkungan sekolah ada yang terpapar Covid-19 atau tidak. (cat)

0 Komentar