PTM SMA SMK di Garut Bisa Saja Ditutup Jika Satgas Meminta, Begini Penjelasan KCD Pendidikan Wilayah XI Jabar

PTM SMA SMK di Garut Bisa Saja Ditutup Jika Satgas Meminta, Begini Penjelasan KCD Pendidikan Wilayah XI Jabar
PTM SMA dan SMK Sederajat siap ditutup jika terjadi lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Garut. instruksi ada di tangan satgas covid-19.
0 Komentar

GARUT – Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jabar, Aang Karyana mengaku siap menutup Pembelajaran tatap muka (PTM) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat di Kabupaten Garut. Penutupan itu siap dilakukan apabila terjadi lonjakan Covid-19 yang signifikan di lingkungan sekolah.

Aang mengatakan, siap melaksanakan instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui satuan tugas covid-19 Kabupaten Garut untuk menutup PTM seluruh sekolah tingkat SMA/SMK sederajat.

“Cuma kalau nanti hasil dari satgas Covid Kabupaten menganggap ini berbahaya, dan apabila ini terus banyak yah. Menutup (PTM) kita siap,” kata Aang saat diwawancarai Rabu (2/2/2022) di Kantor KCD Garut.

Baca Juga:Musda KNPI Garut XV Akan Segera Digelar, Begini TahapannyaPasar Wisata Samarang Akan Kembali Ditata oleh Pengurus Iwappa yang Baru

Di Kota Bogor sendiri, menurut Aang, sudah ada perintah dari Wali Kota Bogor bahwa Sekolah harus ditutup sementara, akibat lonjakan Covid-19 yang terus bertambah. Sehingga siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

Oleh karena itu menurutnya, untuk keputusan penutupan sekolah tingkat SMA/SMK sederajat secara menyeluruh berada di tangan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut.

“Tapi, kalau sekarang ada terkonfirmasi dan sekolah menganggap itu membahayakan, sekolah boleh melakukan daring,” katanya.

Di Kabupaten Garut sendiri menurut Aang, sekolah yang sudah melakukan penutupan PTM antara lain, SMK Bhakti Kencana Bayongbong, SMKN 9 Garut, SMA Muhammadiyah Bayubud Wanaraja. Sehingga siswa – siswanya melakukan pembelajaran secara daring.

“SMKN 1 belum ditutup, SMAN 6 juga belum ditutup, masih nunggu, karena yang terkonfirmasi awalnya sih satu orang, tapi kemarin itu memang berkembang, jadi lebih dari satu orang. Tapi, yang baru ditutup yang saya dapat laporan itu baru dua (sekolah),” katanya.

Dan penutupan ini menurutnya diperkirakan akan dilakukan sampai 2 pekan lamanya.(cat)

0 Komentar