Reses di Pakuwon, Yudha Jelaskan Dampak Sampah di Laut

Yudha Puja Turnawan Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Peruangan reses di Kelurahan Pakuwon Kecamatan Garut Kota. Yudha membahas masalah sampah dan dampak buruk sampah yang dibuang ke sungai kemudian mengalir ke laut
Yudha Puja Turnawan Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Peruangan reses di Kelurahan Pakuwon Kecamatan Garut Kota. Yudha membahas masalah sampah dan dampak buruk sampah yang dibuang ke sungai kemudian mengalir ke laut
0 Komentar

GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan jelaskan dampak sampah di laut saat reses masa siding III di Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Rabu 7 Desember 2022.

Tentunya banyak aspirasi yang ditampung Yudha Puja Turnawan saat reses di Kelurahan Pakuwon, namun salah satu yang banyak dibahas adalah masalah sampah.

Saat menanggapi aspirasi warga soal sampah, Yudha menjelaskan, akibat dari terbatasnya TPS dan armada angkut sampah Pemkab Garut, mengakibatkan warga banyak membuang sampah ke sungai. Lantas sampah ini bermuara ke laut.

Baca Juga:Angka Realisasi Investasi Jabar Capai Rp128,4 T, dalam Periode Januari hingga September 2022Subang Diklaim Bisa Jadi Jawara di Kawasan Rebana

“ Kita per hari ini rumah tangga memproduksi sampai 1.200 ton. LH mereka Cuma ada armada 40 dump truck. LH hanya bisa mengangkut sampai di 13 Kecamatan,” ujar Yudha.

Inilah yang menurut Yudha akan menimbulkan masalah serius di masa akan datang. Sampah yang dibuang masyarakt ke sungai dan bermuara ke laut akan berdampak buruk terhadap generasi akan datang.

Sekarang saja lanjut Yudha, Indonesia merupakan negara kedua terbesar yang menyumbang sampah plastik ke laut.

Jika ini dibiarkan, puluhan tahun ke depan, laut Indonesia akan dipenuhi sampah dan sampah itu akan mencemari ikan yang akan dikonsumsi.

Pastinya akan banyak penyakit aneh-aneh yang nanti akan dirasakan anak cucu ke depan, ketika ikan yang dikonsumsi sudah tercemar sampah.

“ Negara kita terbesar kedua penyumbang sampah ke lautan. Yang terancam mungkin kita sekarang tidak terancam, hare hare we, berapa puluh tahun mendatang anak cucu kita yang mengonsumsi ikan di lautan (yang akan kena dampaknya),” ujar Yudha.

Apalagi sampah plastik ini menurut Yudha, tidak mudah diurai. Dan untuk mengurainya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Baca Juga:Cinta Laura: Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan Ikuti BRI, The Best ESG’s MoverJumlah Korban Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar Bertambah

Karena itu Yudha pun akan menyampaikan aspirasi masyarakat ini kepada Dinas LH. Ia akan membicarakan sejumlah solusi, dengan Dinas LH, termasuk pelatihan kepada warga bagaimana mengolah sampah organik dan anorganik.

Termasuk juga solusi dibangunnya semacam bank sampah agar warga tidak buang sampah ke sungai dan justru mendapatkan manfaat dari sampah.

Selain masalah sampah, tentunya banyak lagi aspirasi lain yang ditampung Yudha saa reses tersebut.

0 Komentar