Refleksi Beragama 05, Nisbat Taqwa

Refleksi Beragama 05, Nisbat Taqwa
Dr. H. Lutfi Lukman Hakim, Lc, M.H.I
0 Komentar

Ketiga, suatu tempat yang paling dibenci Allah swt di akhirat, yaitu neraka. Ada dua tempat kembali manusia setelah kehidupan mereka di dunia. Yaitu surga sebagai balasan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Sementara tempat untuk orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beramal shaleh, atau disebut orang kafir ditempatkan di neraka sebagai tempat kembalinya. Kedua tempat ini bersifat abadi, dan tidak akan pernah berakhir.

Disebutkan dalam QS. Ali Imran, 3: 131, “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir”. Dan dalam QS. Al-Baqarah, 2: 24, “Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.

Hakikat taqwa sejatinya adalah takut kepada Allah swt. Setiap manusia hendaknya mempunyai rasa takut kepada Allah, karena Allah-lah yang akan membangkitkan setiap manusia dari alam kuburnya masing-masing.

Baca Juga:BPKH Siap Dukung Kesepakatan Biaya Haji 2023 Rp 90,05 JutaDisdik Pastikan Tidak ada Korban Jiwa dari Siswa dan Guru dalam Kecelakaan Bus

Allah pula yang akan menghisab setiap amal-amalan manusia pada waktu itu. Dan Allah juga yang akan menempatkan seseorang ke tempat peristirahatan yang terakhir, antara menjadi ahli surga dan ahli neraka.

Dalam bentuk kata operasional, setiap manusia berkewajiban menjaga ucapan, perilaku, perbuatan, dan amalan masing-masing dalam kehidupan di dunia, supaya jangan sampai terjerumus karena perbuatannya di dunia menjadi penghuni tetap neraka. Sekecil apapun amalan yang dilakukan oleh manusia di dunia, baik atau jelek, kelak akan ada balasan dan perhitungannya di akhirat. (*)

0 Komentar