Pertamina Mengonfirmasi Potensi Kenaikan Harga BBM Non Subsidi pada 1 Maret

Pertamina Mengonfirmasi Potensi Kenaikan Harga BBM Non Subsidi pada 1 Maret
Pertamina Mengonfirmasi Potensi Kenaikan Harga BBM Non Subsidi pada 1 Maret
0 Komentar

RADAR GARUT- Pertamina Mengonfirmasi Potensi Kenaikan Harga BBM Non Subsidi pada 1 Maret, simak informasi selengkapnya dibawah ini.

PT Pertamina (Persero) saat ini tengah melakukan evaluasi terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, yang dijadwalkan akan berlaku pada bulan Maret mendatang.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia yang terjadi saat ini.

Baca Juga:Berkreasi dalam Bisnis! 8 Ide Jualan Makanan untuk Meraih Kesuksesan di Bulan RamadhanMengatasi Bau Mulut Saat Puasa: 7 Tips Efektif untuk Menjaga Kesehatan Mulut

Irto Ginting, Sekretaris Perusahaan Corporate PT Pertamina Patra Niaga, mengungkapkan bahwa ketidaksesuaian antara harga BBM non subsidi dengan tren harga minyak mentah dunia, MOPS (Mean of Platts Singapore), dan kurs mata uang memiliki potensi untuk mengurangi pendapatan perusahaan.

“Kami sedang meninjau harga BBM non subsidi, memperhatikan tren harga minyak mentah, MOPS, dan juga kurs. Jika tidak ada penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs mengalami kenaikan, ini tentu akan mempengaruhi potensi pendapatan perusahaan,” kata Irto.

Dari sebelumnya, Menteri Energi dan juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah meramalkan bahwa pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi itu akan mengalami sebuah kenaikan dalam waktu yang sangat dekat. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang saat ini mencapai US$ 82 per barel.

Arifin menjelaskan bahwa badan usaha memiliki kewenangan dalam menetapkan harga BBM non subsidi, yang mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia. Namun demikian, pemerintah akan tetap menahan harga BBM bersubsidi untuk mencegah kenaikan.

“BBM non subsidi mengikuti formula harga indeks minyak, dan sekarang harga minyak telah mencapai US$ 82. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar US$ 6, yang pasti akan mempengaruhi biaya produksi. Namun untuk BBM subsidi, pemerintah akan menahan kenaikan harga,” jelas Arifin di Kantor Ditjen Migas.

Sebelumnya, Arifin telah memberikan apresiasi terhadap keputusan Pertamina untuk menahan harga BBM jelang pelaksanaan Pilpres 2024.

“Pemerintah menahan subsidi, tanpa ada kenaikan, sementara untuk BBM non subsidi, keputusan ada pada masing-masing badan usaha,” tambahnya.

Baca Juga:Memelihara Burung: Hobi yang Membawa Manfaat untuk Kesehatan MentalIni Dia 8 Keutamaan Shalat Tahajud yang Membawa Berkah di Bulan Ramadan

Pertamina terus memantau perkembangan harga minyak dunia dan berbagai faktor lainnya dalam menentukan langkah-langkah strategis terkait harga BBM non subsidi.

0 Komentar