PBNU Beri Tanggapan Serius Soal Ramainya Penerima Beasiswa

PBNU Beri Tanggapan Serius Soal Ramainya Penerima Beasiswa
Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan.-Twitter/@ansorjaksel-
0 Komentar

JAKARTA,- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beri tanggapan serius soal ramainya penerima beasiswa (awardee) luar negeri ogah balik ke Indonesia.

Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan meminta pada awardee memahami tanggung jawab lebih besar pada bangsa dan negara dengan ilmu yang mereka dapatkan.

.
Rahmat Hidayat Pulungan menganggap para awardee yang enggan balik ke Indonesia adalah pengkhianat intelektual.

Baca Juga:Bharada E Akui Semua Kebohongannya Terkait Penembakan Brigadir J, PengacaraKlasemen Liga Inggris,Setelah Duo Manchester Raih Hasil Berbeda

“Para penerima LPDP yang secara sengaja membajak program ini hanya untuk pribadinya adalah tindakan kejahatan intelektual,” tegas Rahmat.

“Sikap mereka yang masa bodoh terhadap situasi bangsa ini adalah pengkhianatan intelektual,” sambungnya.

Selain itu Rahmat Hidayat Pulungan juga meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk membuka data para awardee yang berada di luar negeri.

“LPDP itu yang dipakai uang negara. Jadi, semua orang berhak tahu siapa saja yang menerima manfaat dari program ini,” kata Rahmat.


Pernyataan itu disampaikannya terkait dengan kasus awardee LPDP di luar negeri yang tidak ingin balik ke Tanah Air.

Dengan keterbukaan data LPDP, kata Rahmat Hidayat Pulungan, ke depannya mereka para penerima dapat dikontrol oleh publik.

Disorot Komisi X DPR RI

Sebelumnya melalui cuitan yang diunggah oleh akun @VeritasArdentur di Twitter menunjukkan bahwa penerima beasiswa LPDP itu memanfaatkan beasiswa untuk keuntungan pribadi.

Baca Juga:Komnas HAM Koordinasi ke Timsus Usai Ferdy Sambo Ditahan di Mako BrimobMenohok! Jenderal Krishna Murti Sindir Gus Samsudin, Pesulap Merah

Keuntungan tersebut di antaranya adalah para penerima beasiswa LPDP di Inggris yang enggan balik.

Oknum penyalahgunaan beasiswa LPDP itu bahkan rela menjadi pekerja kasar untuk menghindari pajak.

.
Bahkan, ada juga awardee yang berniat untuk menyekolahkan anaknya dengan gratis di negara tersebut.

Sampai-sampai Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai para penerima beasiswa LPDP seharusnya memiliki komitmen moral dan komitmen pengabdian yang kuat.

Apalagi, lanjut Syaiful Huda, pendidikan yang dijalani para awardee di luar negeri ini dibiayai oleh negara.

“Kami tetap minta menagih janji, menagih komitmen teman-teman mahasiswa yang dapat beasiswa LPDP,” ucap Syaiful.

“Mereka menyisihkan hak anak-anak muda yang lain yang mungkin punya komitmen untuk mengabdi dan siap kembali lagi,” tutupnya.(MG1)/(FIN)

0 Komentar