Kemenparekraf Fasilitasi Forum Diskusi, Kriya Kulit di Garut Didorong Untuk Lebih Inovatif

Kemenparekraf Fasilitasi Forum Diskusi, Kriya Kulit di Garut Didorong Untuk Lebih Inovatif
Forum diskusi kreatif kriya kulit dalam peningkatan inovasi dan kewirausahaan yang dilaksanakan Kemenparekraf di Harmoni Hotel Garut, sabtu (25/9/2021). (foto : Muhamad Erfan/Radar Garut)
0 Komentar

 

GARUT – Untuk meningkatkan daya saing produk lokal, kerajinan kulit di Kabupaten Garut diproyeksikan untuk meningkatkan eksistensi di pasar domestik maupun global. Untuk itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia memberi perhatian penuh melalui ragam kegiatan, salahsatunya dengan mengadakan forum diskusi kriya kulit dalam upaya peningkatan inovasi dan produktivitas.

“Bagaimana kita melakukan inovasi adaptasi dan kolaborasi, bagaimana meyakinkan dulu para UMKM ini dalam kondisi sekarang ini membangun dulu kesadaran dan emosinya di jiwa raganya untuk bangun dulu, supaya tidak berlarut-larut lagi mengeluh (dampak Pandemi, red) jadi konsepnya sederhana bagaimana daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin, diantaranya membuat produk dan usaha yang produktif, kreatif, inovatif serta ada kolaborasi,” kata Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan kepada wartawan di Hotel Harmoni, sabtu (25/9).

Untuk mewujudkan itu kata Wawan, harus ada upaya-upaya bagaimana inovasi, adaptasi, kolaborasi tersebut diwujudkan dalam konsep kekinian.

Baca Juga:Ditanya Kemungkinan Berpasangan di Pilpres, Begini Respon Airlangga-GanjarBank bjb Dukung Kesejahteraan Peternak Domba Garut lewat Akses KUR Kemitraan

Menurutnya, Kemenparekraf siap hadir dalam upaya pendampingan, sementara aspek lainnya perlu ada kolaborasi seperti pembangunan fisik melalui kementerian PUPR, industri melalui kementerian terkait.

“Di Garut saya kira udah bagus tinggal kita sama-sama (berkerjasama, red) karena pariwisata tidak bisa dikerjakan sendiri oleh dinas pariwisata saja misalnya. Presiden telah menetapkan pariwisata sebagai core bisnis sehingga pemerintah wajib mendukung pariwisata sebagai leading sector diantaranya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Sehingga kata Wawan, destinasi wisata harus disiapkan dulu. Ia menyebutkan, pemerintah pusat siap mendukung dan mendorong, sementara itu tinggal bagaimana pemerintah daerah, bupati/walikota, Kepala Dinas, komunitas hingga pengusahanya bisa atau tidak konsen di pariwisata.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Ferdiansyah mengungkapkan, dengan adanya forum diskusi mengenai inovasi dan produktivitas kriya kulit di Garut bisa memberikan inspirasi dan motivasi para pelaku usaha atau pengrajin kulit.

“Konsep pengertian inovasi itu apa sih, karena adanya pertambahan nilai pada produk-produk ekonomi kreatif tentang perkulitan itu sudah punya nilai-nilai itu nggak? Ada kan, pada hakekatnya konsumen kalau nilai-nilai itu ada maka ia akan semakin tertarik,” katanya.

0 Komentar