James Muhammad Alfatih: Kita Tidak Boleh Memilih Pemimpin Hanya Karena Uang

James Muhammad Alfatih: Kita Tidak Boleh Memilih Pemimpin Hanya Karena Uang
0 Komentar

GARUT – James Muhammad Alfatih Martin calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Amanat Nasional mengingatkan masyarakat jelang Pemilu 2024 agar tidak mudah tergiur oleh praktik politik uang. Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan visi dan komitmen, bukan karena imbalan finansial yang sementara.

“Kita tidak boleh memilih pemimpin hanya karena uang sejumlah seratus ribu atau dua ratus ribu rupiah. Kerugian yang mungkin akan kita alami dalam lima tahun ke depan jauh lebih besar daripada uang tersebut. Seperti yang kita lihat selama pandemi, banyak petahana yang terpilih berkali-kali, namun ketika rakyat membutuhkan bantuan, mereka tidak memberikan dukungan yang diharapkan,” ungkap James.

James juga menyoroti peran media sosial yang semakin dominan dalam konteks politik modern. Menurutnya, pejabat yang melanggar janji kampanye dapat mudah diidentifikasi karena bukti digital yang tersedia melalui jejak online mereka. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai kinerja dan integritas para kandidat.

Baca Juga:Wamenag Harap Revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji Disahkan pada 2024Mantan Ketua MK Menilai Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji Penting Dilakukan

Pria berusia 42 tahun ini akan mencalonkan diri dari daerah pemilihan Jawa Barat XI, yang mencakup Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya. Baginya, Priangan Timur adalah wilayah yang tidak asing, karena ia pernah bertugas di Kementerian Pertahanan dan sering berinteraksi dengan tokoh agama dan ulama di daerah tersebut.

James memiliki cita-cita besar untuk memajukan masyarakat Jawa Barat, khususnya Garut, yang masih menghadapi tantangan kemiskinan yang serius. Ia berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk Garut yang termasuk dalam kategori salah satu kabupaten/kota termiskin di Indonesia.

Meski usianya relatif muda, James telah mengumpulkan beragam pengalaman di berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan organisasi. Ia pernah menjadi staf khusus di Kementerian Pertahanan, anggota Pokja Pemasaran Cluster Industri Strategis dan Pertanian, serta Tenaga Ahli Direktur Utama PT. LEN Industri.

Selain itu, ia aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia, Pimpinan Pusat Pemuda Pancasila, Pimpinan Pusat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ekonomi Muhammadiyah Jawa Barat.

0 Komentar