Hiswana Migas Garut Berikan Bantuan Kepada Korban Semburan Gas Melon

Hiswana Migas Garut Berikan Bantuan Kepada Korban Semburan Gas Melon
Humas Hiswana Migas Garut, Evi Hartaz Alvian menjenguk korban semburan gas melon di rumah sakit umum daerah dr Slamet Garut (ist)
0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Garut, bergerak cepat begitu mendengar ada warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut yang menjadi korban semburan api dari gas melon (LPG 3 kg).

Humas Hiswana Migas Kabupaten Garut, Evi Hartaz Alvian, perwakilan dari Hiswana Migas Garut langsung mengejar korban yang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (8/4/2020). Dalam insiden ini ada empat orang yang menjadi korban semburan gas melon tersebut.

Kedatangannya, untuk memastikan kalau korban terkena semburan api yang disebabkan kebocoran dari tabung gas.

Baca Juga:Pemerintah Pusat Akan Salurkan BLT Rp600 Ribu per Bulan, Siapakah yang Dapat?Dokter Bayu: Jenazah Tidak Akan Menularkan Virus Covid-19, Syaratnya Seperti Ini

Dari pantauan Evi di puskesmas, korban yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh, akibat adanya kebocoran tabung gas 3 Kg pada bagian sheal, sehingga mengakibatkan api berkobar.

“Ya, saya langsung bergerak cepat menjenguk sekaligus memberikan santunan pada korban. Ini untuk meringankan beban yang sedang diderita,” ujar Evi, Rabu (8/4/2020).

“Kami juga sangat perihatin atas insiden ini. Kejadian ini akan dibuatkan berita acara dan dilaporkan pada pihak Pertamina,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi hal serupa sebetulnya kata Evi, pihak Hiswana Migas Garut selalu mengimbau pada masyarakat Kabupaten Garut tentang penggunaan gas Lpg 3 Kg yang baik dan benar.

“Ini sebuah pelajaran bagi semua, untuk selalu berhati-hati dan melakukan pemeriksaan sebelum menggunakan gas Lpg 3 Kg,” katanya.

Tips pertama yang sangat penting adalah memiliki dapur yang cukup sirkulasi udara. Tabungnya juga harus ditempatkan dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik.

Setelah dapur memiliki ventilasi yang cukup , tips aman lainnya adalah menggunakan regulator yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

0 Komentar