Heboh! Caleg di Donggala Bongkar Makam Warga karena Tidak Dipilih dalam Pemilu 2024

Heboh! Caleg di Donggala Bongkar Makam Warga karena Tidak Dipilih dalam Pemilu 2024
Heboh! Caleg di Donggala Bongkar Makam Warga karena Tidak Dipilih dalam Pemilu 2024 (Sumber foto dari instagram)
0 Komentar

RADAR GARUT- Heboh! Caleg di Donggala Bongkar Makam Warga karena Tidak Dipilih dalam Pemilu 2024, simak informasinya disini.

Sebuah kejadian kontroversial mengguncang Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, ketika sejumlah orang terlihat membongkar kuburan warga.

Video viral yang merekam aksi tersebut menunjukkan orang-orang tersebut disuruh oleh seorang calon legislatif (caleg) untuk membongkar makam yang diduga milik keluarga yang tidak memilihnya dalam Pemilu 2024.

Baca Juga:Lebih Unggul dari iPhone 15? Review Samsung Galaxy S24 Regular di IndonesiaReal Madrid Ditahan Imbang oleh Rayo Vallecano, Ini Hasil dan Jadwal Liga Spanyol Pekan 25!

Video tersebut pertama kali beredar di platform Facebook melalui unggahan akun Ananda Nofriani. Dari situ, video ini dengan cepat menyebar ke platform media sosial lainnya, dari X hingga Instagram, menarik perhatian publik dan memicu reaksi luas.

Kejadian yang terjadi di luar nalar ini mengundang kecaman dan keheranan dari masyarakat. Publik pun berusaha mencari tahu identitas caleg yang terlibat dan partai mana yang ia wakili, sehingga bisa melakukan tindakan yang begitu tega.

Dari hasil penelusuran, ternyata lahan tempat kuburan tersebut berada sudah dimiliki oleh caleg tersebut sejak dua tahun lalu. Kuburan yang dibongkar adalah milik warga bernama Sahlan, yang juga dikenal sebagai Lan.

Menurut informasi dari beberapa sumber, keluarga Lanlah yang membongkar kuburan tersebut atas perintah dari caleg yang berinisial MR.

Ternyata, pihak keluarga Lan dan caleg MR memiliki perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2024.

Lokasi tanah milik caleg MR berdekatan dengan pemakaman umum di Kelurahan Kabonga Besar. Pada awalnya, tiga tahun lalu, caleg MR memberikan izin kepada keluarga Lan untuk menguburkan saudaranya di lahan tersebut.

Namun, pasca tanggal 14 Februari 2024, caleg MR mendatangi keluarga Lan dan meminta jasad saudaranya dipindahkan karena perbedaan pilihan politik yang terjadi selama proses kampanye pemilihan.

Baca Juga:Cukup Murah, Suaranya gimana ya? Ini Review Soundcore R50i by AnkerDK dari SEVENTEEN Ultah! Ini Fakta Menarik tentang Anggota yang Ceria dan Berbakat

Keluarga Lan juga mengungkapkan bahwa istri caleg MR telah mendatangi rumah mereka sebelumnya, meminta agar kuburan tersebut dibongkar.

“Istri caleg MR datang ke rumah keluarga almarhum dan berbicara dengan paman almarhum. Dia meminta agar kuburan segera dipindahkan,” ungkap salah satu anggota keluarga.

Kejadian ini menunjukkan betapa politik bisa menjadi faktor yang mempengaruhi hubungan antarwarga yang seharusnya bersatu dalam keberagaman.

0 Komentar