Dua Mantan Kapolri Picu Perang Bintang Usik Istana, Bisnis Sampingan Jenderal Polisi Bermunculan

Dua Mantan Kapolri Picu Perang Bintang Usik Istana, Bisnis Sampingan Jenderal Polisi Bermunculan
Perang bintang usik istana dan merembet pada bisnis sampingan Jenderal Polisi.-geralt-Pixabay
0 Komentar

Radar Garut -Konflik di tubuh Polri yang di sebut perang bintang Mabes polri terus saja Menggaung sejak terkuaknya asksi licik Ferdy Sambo atas penembakan Brigadir J di rumah dinas beberapa waktu Lalu

Meskipun masih sempat melandai , namun pengakuan dari ismail bolong kembali mengipasi bara api sehingga permasalahan isu Perang Bintang kembali memanas lagi

Salah anggota dari dewan komisi Desmond J Mahesa yang selaku Wakil Ketua Komisi III DPR RI ikut mengangkat bicara yang bahkan ungkapan penyebab Perang Bintang Polri yang di picu ole 2 orang mantan Kapolri

Baca Juga:Viral di Instagram, Hologram Pemindaian e-KTP, Begini Cara BikinnyaBapak-Bapak Santuy saat Kebakaran Viral, Ridwan Kamil Minta Jangan Ditiru

Tak hanya itu, bahkan isu perang bintang usik istana dan merembet pada bisnis sampingan Jenderal Polisi, di mana Mahfud MD mengatakan agar masalah ini dapat diselesaikan sesegera mungkin.

Perang bintang Polri yang merupakan pertikaian di antara petinggi ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI.

Pernyataan tersebut dikelurkan oleh Mahfud tak lama setelah beredarnya video pengakuan Ismail Bolong yang mengatakan bahwa dirinya memberikan setoran pada Kabareskrim Polri Agus Andrianto.

Akan tetapi pada sesi selanjutnya, video Ismail Bolong mengaku di paksa Irjen Hendra menjatuhkan Kabareskrim.

Bahkan Ismail akui dipaksa bacakan secarik kertas yang di buat oleh anak buah Irjen Hendra Kurniawan yang berisikan jika dirinya memberikan uang pada Kabareskrim.

Menggapi apa yang terjadi di Polri tersebut Desmon menjelaskan bahwa perang bintang di tubuh polri 2022 tersebut tidak ada.

Menurut anggota dewan Komisi III ini menjelaskan bahwa isi tersebut muncul tak lepas dari kondisi rusaknya sistem ditubuh Polri.

Baca Juga:Keras! Praktisi Hukum Soal Sulastri Anak Petani Digugurkan Jadi Polwan: Kapolri Harus Evaluasi Polda MalutUsung Ridwan Kamil Jadi Capres 2024, GNIJ Perkuat Konsolidasi dengan Simpul se-Indonesia

Desmon menngungkapkan bahwa hal ini juga dapat dilihat dari adanya agenda 7 mantan Kapolri yang menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu.

Akan tetapi dalam pertemuan tersebut terdapat 2 mantan Kapolri yang tidak diajak yaitu Tito Karnavian selaku Kapolri 2016-2019 dan Idham Azis selaku Kapolri 2019-2021.

Hal ini menurut Desmon meninbulkan sebuah pertanyaan, tentang apa yang terjadi di Polri serta mantan Kapolri tersebut.

Bahkan Desmon dengan lantang mengatakan bahwa 2 mantan Kapolri tersebut merupakan akar permasalahan di Polri.

0 Komentar