Ditemukan Tulang Belulang di Kaki Gunung Sawal, BKSDA Wilayah III Ciamis: Struktur Gigi Dan Tulang Belulang Cocok Dengan Si Abah

Ditemukan Tulang Belulang di Kaki Gunung Sawal, BKSDA Wilayah III Ciamis: Struktur Gigi Dan Tulang Belulang Cocok Dengan Si Abah
Tim dari Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis menunjukkan tulang belulang macan tutul bernama Si Abah yang sudah mati.
0 Komentar

CIAMIS – Macan tutul yang diberi nama Si Abah dan beberapa kali tertangkap perangkap warga akhirnya mati. Hewan buas penghuni Gunung Sawal ini ditemukan mati sudah menjadi tulang belulang di kaki gunung, tepatnya Kecamatan Cipaku, Rabu (9/2/2022)

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis Andi Witria mengatakan, ditemukan tulang belulang di kaki Gunung Sawal adalah macan tutul yang telah dikasih nama Si Abah. Di mana Si Abah ini dikenal juga sebagai Raja Gunung Sawal.

“Si Abah ini beberapa kali sempat turun gunung dan tertangkap warga sampai kemudian dilepaskan kembali. Terakhir kami BKSDA Jawa Barat melepasliarkan Si Abah pada 25 Agustus 2020 lalu di blok Pasirtamiang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis,” paparnya.

Baca Juga:Anggaran Pilwalkot Banjar 2024 Masih Dirumuskan, Ketua TAPD: Besaran Anggaran Masih TinggiJangan Pernah Pinjamkan Benda Ini Pada Orang Lain, Bakteri Mengintai!

Andi menyampaikan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat atas ditemukannya tulang belulang yang diduga macan Si Abah beberapa waktu lalu. Selanjutnya menuju ke lapangan dan saat ditemukan kondisi tulang belulangnya pun rapih. “Mungkin itu sudah cukup lama mati karena daging sudah habis sempurna, kemungkinan sekitar tiga bulan. Setelah itu mengambilnya dan dilakukan proses pencocokan selama beberapa hari,” ujar dia.

“Ternyata hasilnya, struktur gigi dan tulang belulang itu cocok dengan Si Abah yang waktu lalu tertangkap. Hasil pemeriksaan mendetail, macan Si Abah itu kemungkinan besar mati secara alami, berdasarkan ciri-cirinya itu daging dan kulit telah habis meleleh dengan sempurna dan yang tersisa hanya bulunya saja, paling kuat menunjukkan itu Si Abah adalah taringnya yang sudah patah,” ujar dia, menjelaskan.

Setelah kematian Si Abah, kata dia, macan tutul atu Panthera Pardus tersisa hanya 10 ekor di kawasan Gunung Sawal. “Selain ada macan tutul di kawasan Gunung Sawal juga terdapat habitat hewan lainnya seperti  babi, elang jawa, monyet, kukang, rusa dan musang,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Ustaz Asna Maulana Sidik, selaku tokoh masyarakat Dusun/Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis mengatakan, Si Abah itu pernah tertangkap masyarakat di Lumbung karena memangsa hewan ternak. “Ya dulunya bikin resah, namun setelah meninggal kasian juga pada Si Abah, semoga saja di Lumbung tidak ada lagi teror macan,” pungkasnya. (isr/radartasik)

0 Komentar