Dibandrol Rp50 Juta Per Keping, 3 Koin Kuno Ini Diburu Kolektor Sultan, Cek Alamat Jualnya Disini!

Dibandrol Rp50 Juta Per Keping, 3 Koin Kuno Ini Diburu Kolektor Sultan, Cek Alamat Jualnya Disini!
Dibandrol Rp50 Juta Per Keping, 3 Koin Kuno Ini Diburu Kolektor Sultan, Cek Alamat Jualnya Disini!
0 Komentar

RADAR GARUT – Dibandrol Rp50 Juta Per Keping, 3 Koin Kuno Ini Diburu Kolektor Sultan, Cek Alamat Jualnya Disini!

Selain ketiga uang koin tersebut, uang koin Rp 500 bergambar debitur terbitan 1992 juga dijual dengan harga Rp 1,5 juta dan Rp 8 juta. Namun ada juga penjual dengan harga Rp 50 jutaan.

Hal tersebut dibenarkan Yohanes Dicky (23 tahun) yang hobi mengoleksi uang bekas sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Ketertarikannya pada uang kuno bermula saat ia senang menerima “angpao” dari keluarga dan rekan-rekannya.

Baca Juga:Uang Koin Kuno Dicari Kolektor Sultan, Jika Punya Tukarkan Kesini Dijamin Menguntungkan!Viral Di Kota Garut, Aplikasi Penghasil Uang Instan FEC, Apa Terbukti Aman?

Berbeda dengan anak-anak lain yang selalu mengeluarkan uang, Yohanes justru menyimpan sebagian dari uang penghasilannya. Saat ini koin merupakan bagian dari beberapa koleksi.

Dari seluruh seri rupiah yang pernah diterbitkan, ia mengaku memiliki setiap serinya. Oleh karena itu, tak heran jika melalui hobinya, investasinya dalam mengoleksi koin-koin kuno mencapai ratusan juta rupiah.

Pria yang kini tinggal di Purwokerto ini mengaku menerima banyak uang dari teman-temannya di masyarakat. Atau seringkali ketika dia tinggal di Yogyakarta, dia mencari uang kuno di pasar Klithikan Yogyakarta.

Berdasarkan pengalamannya, Yohanes mengatakan koin kuno yang paling banyak dicari para kolektor adalah koin Gulden dari masa penjajahan Belanda. Antara rangkaian tahun 1930an dengan masa sebelum kemerdekaan Indonesia atau sebelum tahun 1945.

Mata uang yang paling banyak dicari juga adalah Rupiah yang sengaja dicetak oleh Bank Sentral pada hari-hari tertentu. Namun, diakuinya, dulu sulit mendapatkan uang peringatan khusus dari Republik Indonesia.

0 Komentar