Butuh Uluran Tangan, Khansa Bocah 14 Bulan Divonis Menderita Kanker Mata

Butuh Uluran Tangan, Khansa Bocah 14 Bulan Divonis Menderita Kanker Mata
Khansa bocah 14 bulan divonis menderita kanker mata. Khansa dikunjungi wartawan di rumahnya (istmewa)
0 Komentar

GARUT – Khansa Yura kusuma Putri, bocah satu tahun dua bulan anak dari pasangan Yudha Maulana dan Vera, warga Kampung Cihanja RT 02 RW 02 Desa Lingkung Pasir Kecamatan Cibiuk Kab, membutuhka uluran tangan.

Di usianya yang masih balita itu, Khansa sudah divonis menderita kanker mata. Ada kelainan di matanya dan dia tidak bisa melihat dengan normal.

Tim medis pun menyatakan bahwa penyakit yang diderita Khansa itu tergolong langka. Tentu kedua orang tua Khansa sangat sedih menerima kenyataan tersebut.

Baca Juga:Pemerintah Tiadakan Pemberangkatan Jamaah Haji Tahun IniModernisasi Alutsista, Ini Penjelasan Kemenhan

Menurut Vera, ibu Khansa, saat dilahirkan kondisi anak bungsunya ini normal. Namun ketika menginjak usia 5 bulan, Vera melihat ada kelainan pada mata anaknya. Setiap malam mata anaknya terlihat bercahaya, seperti ‘mata kucing’.

“Karena khawatir, lalu saya bawa ke dokter spesialis mata untuk diperiksa. Ternyata dokter menemukan ada kelainan pada retina anak saya, kata dokter penyakit ini tergolong langka,” jelas Vera belum lama ini.

Setelah diperiksa, dokter mata menyarankan agar anaknya dibawa ke rumah sakit yang lebih besar untuk dilakukan penanganan lebih serius. Sehingga, pada Desember 2020 lalu, Vera membawa Khansa ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung , dengan fasilitas BPJS Kesehatan.

Sampai saat ini Khansa harus menjalani perawatan  operasi Namun terkendala dengan biaya. Khansa terpaksa berhenti mendapatkan tindakan medis, dan tampaknya penyakitnya itu semakin parah.

Malah belum lama ini mata kirinya terdapat benjolan yang membesar, sehingga menghalangi penglihatannya, serta menimbulkan rasa sakit. Sekarang ini Khansa tidak bisa melihat.

“Harusnya setiap satu bulan satu kali melakukan kemoterapi, tapi kami terkendala dengan biaya jadi terpaksa tidak melakukannya, ” tambahnya.

Vera berharap ada dermawan yang bersedia membantu pengobatan putrinya. “Kalau terus kemoterapi harus ke Bandung, butuh biaya untuk  ongkos biaya dari mana saya, hasil kerja paling hanya cukup untuk makan,” pungkasnya. (*)

0 Komentar